PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DALAM UPAYA MENGATASI MASALAH KENAKALAN SISWA DI SMP NEGERI 1 KEBOMAS GRESIK

Main Article Content

Suliono . Rufi’i . Hari Karyono

Abstract

Remaja dikatakan berada dalam masa transisi atau peralihan, tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka tidak termasuk golongan anak atau orang dewasa tetapi berada diantara keduanya. Oleh karena itu, masa remaja sering dikenal dengan fase “pencarian jati diri”. Dalam momen seperti ini sangat labil dan mudah mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang sehingga berdampak pada diri sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini menggunakan model pendekatan deskriptif-kualitatif dengan sampel menggunakan teknik purposive sampling, snowball sampling dan proportional sample dengan jumlah sampel 32 siswa, dengan metode pengumpulan data yaitu obsevasi, wawancara, kuesioner/angket, himpunan data, dan triangulasi. Sedangkan untuk analisa data yaitu menggunakan Analisis Presentase Tabel Frekuensi, hasil pengisihan angket diolah dan  dianalisis dengan menggunakan program Microsoft Excel, Data dikumpulkan dan diolah kamudian disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil  analisis data setelah pelaksanaan layanan konseling kelompok, ada penurunan kenakalan siswa terhdap pelanggaran tata tertib sekolah dari 24.75% menjadi 17.88%. sedangkan setelah diberikan layanan konseling individu menjadi penurunan yang lebih signifikan yaitu dari 17.88% menjadi 10.13%. dari keseluruhan hasil penelitian tentang pelaksanaan layanan konseling kelempok dan konseling individu  (perorangan)  terhadap pelanggaran tata tertib sekolah diperoleh kesimpulan  bahwa penurunan tingkat kenakalan siswa terhadap pelanggaran tata tertib  sekolah sebesar 14.62%.

Article Details

How to Cite
[1]
S. ., R. ., and H. Karyono, “PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DALAM UPAYA MENGATASI MASALAH KENAKALAN SISWA DI SMP NEGERI 1 KEBOMAS GRESIK”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 7, no. 2, p. 248, Apr. 2019.
Section
Artikel

References

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). 2013. Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah SD/MI, SLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB/MALB,SMK.
Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Alfa Beta.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. 2014. Panduan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hartono & Soedarmadji, B. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hartono. 2009. Seri Dasar-Dasar Bimbingan Karir II, Pendekatan Kelompok dalam Konseling Karir. Universitas Press UNIPA Surabaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2013. Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta.
Kurnanto, M. E. 2014. Konseling Kelompok. Bandung: CV Alfabeta.
Prayitno & Amti. E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alafa Beta.
Tim Sertifikasi BK UNESA, 2008. Modul Pengembangan Bimbingan Konseling. Surabaya: Departemen Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003,tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Zainudin, A. 2009. Pelayanan Konseling dalam KTSP. Diklat Regional P4TK Penjas dan BK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.