PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS BERORIENTASISTUDENT CENTERLEARNING DALAM BLENDED LEARNINGKELAS VII DI SMP NEGERI 4 SURABAYA. TESIS, PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Main Article Content

Ninik Suhartini Meini Sondang Sumbawati Nurmida Catherine Sitompul

Abstract

Model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 juga sering disebut sebagai kurikulum integrated yang menggunakan pendekatan antardisiplin ilmu geografi,sosiologi, ekonomi, dan sejarah. Penguasaan konsep keterpaduan IPS guru masih dirasa sangat minim dikarenakan guru yang mengampu pelajaran IPS bukan berasal dari kualifikasi pendidikan IPS terpadu. Karena guru sebagai ujung tombak dalam mensuksekan pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 pemerintah membuat kebijakan untuk memberikan pembekalan yang mendalam dalam bentuk pelatihan secara bertahap untuk meningkatkan professional dan pedagogik dalam bentuk pelatihan-pelatihan, hal ini tentunya akan menyita waktu guru untuk mengikuti kegiatan tersebut, sehingga akan mengganggu dan bahkan sering meninggalkan kelas yang diampu. Untuk mengatasi hal itu diperlukan solusi dengan mengembangkan sebuah bahan ajar yang mampu mebuat peserta didik belajar secara mandiri dan bisa berkomunikasi dengan guru meskipun di tempat yang berbeda.Produk Modul Pembelajaran IPS ini memiliki spesifikasi yang menjadi keunggulannya antara lain: 1) bahan ajar yang memberikan pengalaman bagi peserta didik dalam belajar mandiri dengan melakukan intruksi-instruksi untuk melakukan tugas dengan bisa mengakses materi-materi secara online 2) pembelajaran yang dikelola memeberikan pengalaman belajar bermakna dengan menyajikan materi-materi untuk menambah pengetahuan  peserta didik baik secara tertulis maun secara online 3) Evaluasi yang disajikan untuk mengukur seberapa jauh peserta didik mencapai tujuan belajar disajikan secara online sehingga mempermudah peserta didik dalam mengerjakan soal evaluasi dan dapat mengevaluasi dirinya sendiri. 4) Bahan ajar terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran dari berbagai topik dan ilustrasi menarik disertai contoh-contoh terkait dalam kehidupan yang dapat diakses melalui konten web sekolah, rumah belajar, google classroom  atau konten-konten yang terkait  secara online.5) Penggunaan bentuk web enchached course , dengan pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran di kelas disertai link-link yang dapat membimbing peserta didik dalam menemukan situs-situs yang relevan dengan pelajaran. Pengembangan modul pembelajaran IPS berorientasi student center learning dalam blended learning merupakan penelitian pengembangan model Dick &Carey  dengan dasar  teori belajar bermakna David Ausubel dan teori belajar kontruktivisme. metode pengumpulan data uji kelayakan modul  dilakukan dari  uji ahli , uji coba kelompok kecil, dan uji coba  lapangan . Hasil uji ahli, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan secara rata-rata menunjukan bahwa Modul Pembelajaran IPS Berorientasi Studen Center Learning dalam Blendet Learning dinyatakan layak untuk dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran.

Article Details

How to Cite
[1]
N. Suhartini, M. Sumbawati, and N. Sitompul, “PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS BERORIENTASISTUDENT CENTERLEARNING DALAM BLENDED LEARNINGKELAS VII DI SMP NEGERI 4 SURABAYA. TESIS, PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 7, no. 3, p. 304, Aug. 2019.
Section
Artikel

References

Achmad Noor Fatirul, Djoko Adi Walujo 2018, Metode Penelitian & Pengembangan Kajian Tahapan Penelitian dan Pengembangan, Surabaya: CV Jivatama Jawara
Akbar, Sa’adun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Anwar, Ilham. 2010.Pengembangan Bahan Ajar.Bandung: Direktori UPI
Arikunto, Suharsimi dan Safruddin, Cepi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Arsyad, Azhar. 2011.Media Pembelajaran. Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada.Aqib,
Barr, Brat dan Schemis dalam Sapardan 2015. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Prespektif. Jakarta: Bumi Aksara
Burhanuddin, Afid. 2014. Kekurangan dan Kelebihan Teori Kognitif dan Konstruktivistik [Online] diakses pada 01 Oktober 2016.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/06/kekurangan-dan-kelebihan-teori-kognitif-dan-konstruktivistik/
Bruri Triyono.2011.Student Centered Learning: Aplikasi di Laboratorium/ Bengkel. Pelatihan SCL Politeknik Negeri Bali di Denpasar-Juni 2011. Tersedia : staff.uny.ac.id/sites/default/files/SCL-Poltek%20Bali-bruri.pdf.. (diakses 28 Desember 2018)
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia
Cepi Riyana. 2011. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran: Blended learning. Artikeltik, 21-24. 13 Oktober 2011, dari http://kurtek.upi.edu/tik/content/blended.pdf.
Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hosnan. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengembangan. Diakses pada tanggal 23 Desember 2018. Tersedia di http://kbbi.web.id/pengembangan
Karwono, dan Heni Mularsih. 2012. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Belajar dan Mengajar. Jakarata:Bumi Aksara
Pamela Mays dalam Sapardan.2015. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Prespektif. Jakarta: Bumi Aksara
Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2013. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SMP. Jakarta: Puskurbuk Kemendikbud.
Rusman, Kurniawan Deni, Riyana Cepi. 2015. Pembelajaran Berbasis Teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Rusman. 2016. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Rusman.2015.Belajar dan Pembelajaran Berbasisi Komputer.Bandung:Alfabeta

Sanjaya, Wina.2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana

Sells, Barbara B dan Rita, C Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi Dan Kawasannya. Diterjemahkan oleh Dra. Dewi S. Prawiradilaga, Msc dkk dari buku aslinya Instructional Technology : The Definition and Domains of The Field. Disunting oleh Prof.Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc. Jakarta : Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta
Sitepu, B.A. 2014. Pengembangan Sumber Belajara. Jakarta: PT Rahja Grafindo Persada Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Soekarti, P.D. 2007. Merancang dan Menyelenggarakan E-Learning. Yogjakarta: Ardana Media
Sujana, Nana, dan Rivai.1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Suharsismi Arikunto.2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksar
Sugiyono.2017. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung:Alfabeta
Supardan, Dadang. 2015. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Prespektif. Jakarta: Bumi Aksara
Triantina, Selvia Arvia. 2012. Teori Belajar Konstruktivisme [Online] diakses pada 03 Oktober 2018. http://riantinas.blogspot.co.id/2012/06/teori-belajar-konstruktivisme.html
Thiagarajan,D.(1974. Instructional Development for Training Teacher of Exeptional Children. Bloomington: Indiana University
Thrianto.2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara
Wahyuningsih, Dian. 2017. E-Learning Teori dan Aplikasi. Bandung: Infornmatika Bandung
Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi
Wiryokusumo, Iskandar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.