PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK MELALUI TEKNIK DEMONSTRASI DENGAN MEDIA BONEKA UPIN DAN IPIN SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN T.A 2017/2018

Main Article Content

Netty Herawaty Hasibuan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsi peningkatan keterampilan menceritakan kembali cerita anak siswa kelas VII-3 SMP Negeri 2 Padangsidimpuan setelah mengikuti pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua tahap, yaitu siklus I, dan siklus II dengan subjek penelitian siswa kelas VII-3 SMP Negeri 2 Padangsidimpuan yang berjumlah 32 siswa. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel keterampilan menceritakan kembali cerita anak dan variabel penggunaan teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak. Instrumen penelitian berupa instrumen tes dan instrumen nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan teknik nontes. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Proses pembelajaran menceritakan kembali cerita anak melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin pada siklus I dan siklus II proses pembelajaran berjalan cukup baik, dari kegiatan pendahuluan hingga penutup sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Tahapan inti berisi tentang diberikannya penjelasan mengenai menceritakan kembali, unsur-unsur cerita anak, serta hal-hal yang harus diperhatikan ketika menceritakan kembali, kemudian guru memberikan contoh menggunakan media boneka Upin dan Ipin serta menunjukkan dan mengekspresikan tokoh dengan memberikan penguatan unsur-unsur cerita anak. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menceritakan kembali cerita anak siswa kelas VII-3 SMP Negeri 2 Padangsidimpuan melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin. Nilai rata-rata kelas pada siklus I 67,66 dengan kategori cukup. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80,78 dengan peningkatan sebesar 13.12 dan termasuk kategori baik. Setelah siswa menggunakan teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin untuk menceritakan kembali cerita anak terjadi perubahan perilaku siswa. Siswa yang sebelumnya merasa kurang antusias terhadap pembelajaran menceritakan kembali cerita anak menjadi antusias, senang, dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran menceritakan kembali cerita anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru agar pembelajaran melalui teknik demonstrasi dengan media boneka Upin dan Ipin dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk mengajar materi menceritakan kembali cerita anak. Jika guru lebih memerhatikan unsur-unsur cerita anak serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam menceritakan kembali dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, maka penggunaan teknik demonstrasi dan media boneka Upin dan Ipin dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita anak akan lebih maksimal.

Article Details

How to Cite
[1]
N. Hasibuan, “PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK MELALUI TEKNIK DEMONSTRASI DENGAN MEDIA BONEKA UPIN DAN IPIN SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN T.A 2017/2018”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 7, no. 4, p. 191, Oct. 2019.
Section
Artikel

References

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Fink, Jennifer L.W. 2011. Tell me a story: teach storytelling and build literacy and interpersonal skills. Gale Education, Religion and Humanities Lite Package. 2011. Volume 2 Number 1. http://go.galegroup.com/do?id= GALE%7CA253 389204&v=2.1 . Diunduh 15 september 2016)
Subyantoro. 2007. Model Bercerita Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak. Semarang: Rumah Kita.
Sujanto. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca Menulis Berbicara Untk Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa dan Sastra Indonesia. Jayapura: FKIP UNCEN Jayapura.
Sugihastuti. 1996. Serba-serbi Cerita anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.