ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILIKUSI, DAN PERLOKUSI PADA DEBAT CAPRES-CAWAPRES REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019

Main Article Content

Merdina Ziraluo

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada debat capres-cawapres republik Indonesia 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk men- deskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada debat capres-cawapres republik Indonesia Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah video debat pertama debat capres- cawapres republik Indonesia 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur lokusi 8 penggunaan, tindak tutur ilokusi 15 penggunaan, dan tindak tutur perlo- kusi 1 penggunaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua tuturan pada debat capres-cawapres republik Indonesia tahun 2019, mengandung tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Akan tetapi, tidak semua tuturan yang terdapat di dalam tindak tutur tersebut memenuhi verba yang ada dari masing-masing kategori, sebab tidak se- mua tuturan yang ada dalam debat capres tersebut memiliki penanda yang mengindika- sikan tuturannya masuk ke dalam verba dari setiap kategori tindak tutur. Saran yang da- pat diberikan peneliti adalah: (1) bagi pengajar bahasa dan sastra Indonesia, diharapkan agar menggunakan hasil penelitian ini dalam memberikan pengajaran tentang bentuk tindak tutur, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi, dan (2) bagi peneliti lain, dapat menjadikan sumbangan pemikiran dalam memberikan gambaran mengenai tindak tutur serta konteks yang menyertai percakapan dari kedua paslon pada debat capres- cawapres republik Indonesia tahun 2019. Selanjutnya, untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggali bentuk tindak tutur dan keterkaitan antarbentuk tindak tutur, se- hingga diharapkan dapat menyempurnakan karya sederhana ini menjadi lebih baik demi perkembangan ilmu pengetahuan.

Article Details

How to Cite
[1]
M. Ziraluo, “ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILIKUSI, DAN PERLOKUSI PADA DEBAT CAPRES-CAWAPRES REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 8, no. 2, p. 249, May 2020.
Section
Artikel

References

Abidin, Yusuf dan Zainal.2013.
Rohmadi, Muhammad dkk. 2019. Kajian Pragmatik Peran Konteks Sosial, dan Budaya dalam Tindak Tutur Bahasa di Pacitan. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumarsono. 2012. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Tarigan Hendri, Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Pengantar Retorika. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Arifin, E, Z & Tasai. S. Amran. 2012. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
. 2007. Berbicara Sebagai Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Parera, J. D. 2004. Teor Semantik. Jakarta: Erlangga.
Rahardi, Kunjana. 2009.Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Agustina Leonie. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2007. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, Fatimah. 2012. Wacana dan Pragmatik. Jakarta: PT Refika Aditama.
Kurshartanti dkk. 2009. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami
Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Bandung: PT. Grasindo.
Wijana, Dewa dan Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi.
Yule, George. 2016. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pustaka dari Internet Berupa Jurnalimarmata, M.Y. 2018. Pengaruh KeterampilanBerbicara Menggunakan Metode Debat dalam Mata Kuliah Berbicara Dialektif pada Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.. (Online). Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas IKIP-PGRI Pontianak. Vol 7, No.1. (http://www.maiyuliastrisimarmata8 5@gmail.com, diakses 15 Oktober 2019).