PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL DIFERENSIASI MENGGUNAKAN BOOK CREATOR UNTUK PEMBELAJARAN BIPA DI KELAS YANG MEMILIKI KEMAMPUAN BERAGAM

Main Article Content

Verdiana Puspitasari Rufi’i . Djoko Adi Walujo

Abstract

Mengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di suatu kelas yang mana peserta didiknya memiliki kemampuan beragam adalah suatu tantangan bagi guru. Guru dituntut untuk berpikir kreatif sehingga semua kebutuhan peserta didik terpenuhi baik yang level pemula, menengah, maupun mahir. Diferensiasi adalah suatu kegiatan yang memodifikasi proses, mendesain berbagai aktivitas untuk membantu peserta didik memahami materi dan memodifikasi produk, serta memberikan kesempatan bagi peserta didik menunjukkan apa yang mereka pahami atau hasil belajar melalui berbagai bentuk produk. Berawal dari definisi ini, penelitian ini betujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model diferensiasi dengan menggunakan Book Creator.               Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembanga (Research and Development/R&D). Model penelitian ini menggunakan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Model rancangan produk menggunakan model pembelajaran diferensiasi yang menggunakan teori dari Hocket (2018) mengenai proses perencanaan dan implementasi pembelajaran diferensiasi. Model SAMR yang dikembangkan oleh Puentedura juga digunakan untuk mengembangkan penggunaan Book Creator dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui dua hal yakni, validasi dua ahli yang digunakan untuk menilai kelayakan perangkat pembelajaran dan revisi jika diperlukan, dan angket respon peserta didik untuk mengetahui respon dan pendapat peserta didik tentang pengembangan model ini di kelas. Kelas uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bahasa Indonesia untuk penutur asing kelas IV di salah satu sekolah Spk (satuan pendidikan kerjasama) di surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model diferensiasi mendapatkan nilai dari hasil validasi ahli materi sebesar 92,22%, yang berarti bahwa perangkat pembelajaran ini sangat layak digunakan untuk uji coba, (2) perangkat pembelajaran juga mendapatkan nilai dari hasil validasi ahli desain sebesar 92%, yang berarti perangkat pembelajaran ini sangat layak digunakan untuk uji coba, (3) hasil respon peserta didik terhadap pembelajaran model diferensiasi ini diperoleh hasil yang positif dengan prosentase hasil rating sebesar 82%, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki ketertarikan terhadap penerapan produk yang dikembangkan.

Article Details

How to Cite
[1]
V. Puspitasari, R. ., and D. Walujo, “PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL DIFERENSIASI MENGGUNAKAN BOOK CREATOR UNTUK PEMBELAJARAN BIPA DI KELAS YANG MEMILIKI KEMAMPUAN BERAGAM”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 8, no. 4, p. 310, Nov. 2020.
Section
Artikel

References

Amalia, M. N. (2017). Era Baru: Perencanaan Pengajaran Bahasa Memasuki Era Abad Ke-21. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1), 21-28.
American Education Reaches Out. (2018). 2018 AERO World language standards and benchmarks. Diakses di http://www.projectaero.org/AEROplus/ languages/AERO_world_language_standards.pdf
Andini, D. W. (2016). “Differentiated Instruction”: Solusi Pembelajaran dalam Keberagaman Siswa di Kelas Inklusif. Trihayu Vol.2 No.3, pp. 340-349.
Bajrami, I. (2013). The importance of differentiation in supporting diverse learners. Journal of Education and Practice, 4(22), 149-154.
Bookcreator.com. (2019). Diakses di https://bookcreator.com/press/
Erviana, V. Y. (2016). Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis sosiokultural bagi siswa sekolah dasar. Jurnal Prima Edukasia Vol.4 No.2, pp. 222-232.
Hernawan, A. H., Permasih, H., dan Dewi, L. (2012). Pengembangan Bahan Ajar. Bandung: Direktorat UPI.
Hocket, J. A. (2018). Differentiation Strategies and Examples: Grade 3-5. Tennessee Department of Education. Diakses di https://www.tn.gov/ content/dam/tn/education/training/access_differentiation_handbook_3-5.pdf
Husni, M. (2018). Diferensiasi Peserta Didik dalam Kebersamaan di Kelas Inklusif. Annual Conference for Muslim Scholars (pp. 479-488). Surabaya: UIN Sunan Ampel.
International Baccalaureate Organization. (2009). Tata laksana PTD: Kerangka kurikulum untuk pendidikan internasional tingkat dasar. United Kingdom.
Ismajli, H. & Imami-Morina, I. (2018). Differentiated Instruction: Understanding and applying interactive strategies to meet the needs of all the students. International Journal of Instruction, 11(3), 207-218.
Januszewski, A., & Molenda, M. (2008). Educational technology. NewYork: Lawrence Erlbaum Associates.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di https://kbbi.kemdikbud. go.id/entri/pembelajaran
Kelley, S. K. (2018). Using differentiated instruction in foreign language classrooms succesfully: A basic qualitative investigation. Doctoral Dissertation. Diakses di https://eric.ed.gov/?id=ED591464
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mango, O. (2015). iPad Use and Student Engagement in the Classroom. Turkish Online Journal of Educational Technology TOJET, 14(1), 53-53. Diakses di https://eric.ed.gov/?id=EJ1057341
Nugraha, D. A., & Binadja, A. (2013). Pengembangan bahan ajar reaksi redoks bervisi SETS, berorientasi konstruktivistik. Journal of Innovative Science Education, 2(1).
Puentedura, R. R. (2015). SAMR: A brief introduction. Diakses di http://hippasus. com/rrpweblog/archives/2015/10/SAMR_ABriefIntro.pdf
Purnamaningwulan, R. A. (2017). Incorporating differentiated instruction in English speaking class of mixed-competence learners: Action research. Tesis. Tidak Diterbitkan. Program Pascasarjana Bahasa Inggris. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta. Diakses di https://core.ac.uk/download /pdf/84771504.pdf
Ramadhani, R. P., Widodo Hs, & Titik H. (2016). Pengembangan bahan ajar keterampilan berbicara Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing tingkat pemula. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(3), 326-337. Diakses di http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article /view/6155
Riduwan. 2006. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Romrell, D., Kidder, L. C., & Wood, E. (2014). The SAMR model as a framework for evaluating mLearning. Journal of Asynchronous Learning Network.
Schoology. (2019). 2018-2019 The State of Digital Learning in K-12 Education: An EdTech Study Powered by 9,279 Education Professionals. Diakses di https://www.schoology.com/state-of-digital-learning?utm_source=schoology
Selner, A. (2011). iPads in the classroom for literacy instruction (Master thesis, Ralph C. Wilson, Jr. School of Education). Diakses di https://fisherpub. sjfc.edu/education_ETD_masters
Shihab, N. (2017). Diferensiasi: Memahami pelajar untuk belajar bermakna dan menyenangkan. Tangerang: Literati.
Siroj, M. B. (2015). Pengembangan model integratif bahan ajar Bahasa Indonesia ranah sosial budaya berbasis ICT bagi penutur asing tingkat menengah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2). Diakses di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/article/view/11305
Smith, G. E., & Throne, S. (2007). Differentiating instruction with technology in K-5 classroom. ISTE.
Sousa, D. A & Tomlinson, C. A. (2011). Differentiation and the brain: How neuroscience supports the learner-friendly classroom. United States of Aamerica: Corwin.
Sugito. (2017). Kapita selekta: Teknologi pendidikan dan problematika pendidikan. Surabaya: Adi Buana University Press.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. (2019). Metode penelitian pendidikan: kuantitatif, kualitatif, kombinasi, R&D dan penelitian pendidikan).Bandung: Alfabeta.
Tomlinson, C. A. (1999). The differentiated classroom: Responding to the needs of all learners. United States of America: ASCD.
Towner, R. & Carrera, L. (2019). Supporting language learners with Book Creator[E-redear Version]. Diakses di https://read.bookcreator.com /library/-LCESe5qTaw-qLZCBqm3/book/k4SA4B5_SJ-L93mTB4U76w
Tung, K. Y. (2017). Desain instruksional – Perbandingan model dan implementasinya. Yogyakarta: Andi.
Umbaryati. (2016). Pentingnya LKPD pada pendekatan scientific pembelajaran matematika. Prisma, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 217-225. Diakses di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article /view/21473
Valiandes, S. (2015). Evaluating the impact of differentiated instruction on literacy and reading in mixed ability classrooms: Quality and equity dimensions of education effectiveness. Studies in Educational Evaluation 45, 17-26.
Yunazwardi, I. (2018, 1 Mei). Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Finlandia. Era Indonesia. Diakses di https://www.era.id/read/KmUWK3-konsep-pendidikan-ki-hajar-dewantara-dan-finlandia