KEARIFAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT SUMBA TIMUR

Main Article Content

Febriani A. R. Lika Haris Supratno Suyatno .

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan dimensi kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat masyarakat Sumba Timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kearifan lokal oleh Jim Ife yang terdiri dari enam dimensi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografis. Subyek penelitiannya adalah cerita rakyat yang dikisahkan oleh para informan. Sumber data primer pada penelitian ini adalah cerita rakyat yang dituturkan oleh informan, sedangkan data sekunder diperoleh dari informan lain berupa data etnografi dan kearifan lokal yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat Sumba Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) dimensi pengetahuan masyarakat Sumba Timur tentang cara melestarikan alam, yaitu pahomba (hutan larangan); 2) dimensi nilai, yaitu sikap sopan santun dalam menyambut tamu dengang memberi pahappa sebagai simbol penerimaan; 3) dimensi keterampilan masyarakat Sumba Timur, yaitu tenun ikat yang menghasilkan hinggi (selimut), lawu (sarung), dan tera (selendang); 4) dimensi sumber daya, yaitu masyarakat Pahunga Lodu yang memanen bulu babi (bera tawoda) di laut; 5) dimensi mekanisme pengambilan keputusan, yaitu masyarakat menerapkan musyawarah untuk mufakat (pulu pamba bata bokulu); 6) dimensi solidaritas kelompok, yaitu pada saat ada keluarga atau kerabat yang meninggal semua keluarga terkait turut ambil bagian untuk meringankan beban keluarga yang berduka. 

Article Details

How to Cite
[1]
F. Lika, H. Supratno, and S. ., “KEARIFAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT SUMBA TIMUR”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 1, p. 294, Jan. 2021.
Section
Artikel

References

Aminudin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Aspuh.
Bascom, William R. 1984. Four Function of Folklore, The Study of Folklore (Alan Dundes ed). Engelwood Clifs: N.J Pretice Hall.
Danandjaja, James. 1986. Folklore Indonesia. Jakarta: Pustaka Grafitipers.
Hutomo, S. S. 1991. Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: Hiski Jawa Timur.
Ife, Jim. 2008. Community Development. Community Based Alternatif in an of Globalization. Australia: Longman is an Imprit of Paperson Education.
Ranjabar, Jakobus. 2013. Sistem Sosial Budaya di Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Rimang, Siti Suwadah. 2011. Kearifan Lokal Masyarakat Bontoramba dalam Sinrili’ Syeh Yusuf Tuanta Salamaka oleh Syarifuddin Daeng Tutu. Disertasi Universitas Negeri Surabaya.
Sudikan, Setya Yuwana. 2017. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra Wacana.
Supratno, H. 2010. Sosiologi Seni Wayang Sasak Lakon Dewi Rengganis dalam Konteks Perubahan Masyarakat di Lombok. Unesa University Press.
Syamsiah. 2018. Kearifan Lokal yang Tercermin dalam Cerita Rakyat Masyarakat Melayu Kapuas Hulu. Jurnal artikel penelian, Jurnal.untan.ac.id file:///C:/Users/ACER/Downloads/29369-75676590706-1-PB%20(2).pdf diakses pada tanggal 5 maret 2019
Woha, Umbu Pura. 2008. Sejarah, Musyawarah & Adat Istiadat Sumba Timur. PT Cipta Sarana Jaya.