MEMBANGUN CIVIC VIRTUE MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI TRADISI BEAS PERELEK DI KABUPATEN PURWAKARTA

Main Article Content

Edah Jubaedah Elly Malihah

Abstract

Salah satu peran penting dalam Pendidikan Kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki jiwa-jiwa kebajikan bagi warga negara yang lainnya atau civic virtue, apalagi di masa pandemi COVID-19 yang memberikan dampak terhadap pendidikan, sosial, budaya, pekerjaan, bahkan juga ketahanan pangan masyarakat. Maka untuk bisa menjaga ketahanan pangan tersebut diperlukannya kontribusi warga negara untuk bisa sama-sama saling memiliki jiwa kepedulian. Salahsatu bentuk kepedulian yang paling nyata adalah dengan membangun civic virtue masyarakat, sebagaimana civic virtue yang telah berkembang lama di Amerika Serikat, pelaksanaan civic virtue bisa dilakukan dalam menggali nilai-nilai dan tradisi masyarakat, salah satunya melalui tradisi Beas Perelek yang masih eksis dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta. Maka dalam penelitian ini, penulis mengambil isu bahasan mengenai bagaimana cara membangun civic virtue masyarakat pada masa pandemi COVID-19 melalui tradisi Beas Perelek. Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah kajian literatur dengan menggunakan kajian artikel jurnal, berita online, buku dan catatan-catatan lainnya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hasil dari kajian literatur dapat disimpulkan bahwa tradisi Beas Perelek yang dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta masih dilaksanakan secara terjaga di 17 kecamatan, 183 desa dan 9 kelurahan, dimana bentuk kegiatan tradisi yang dilakukan ialah dengan cara masyarakat memberikan kurang lebih 2,5 deciliter yang dikumpulkan setiap hari sampai dengan pada saat pengumpulannya kurang lebih sebanyak satu cangkir, kemudian dibagikan oleh RT pada pemerintah desa setempat untuk masyarakat yang membutuhkan. Tradisi ini dalam kajian Pendidikan Kewarganegaraan, selain mampu menjaga ketahanan pangan masyarakat, tetapi melalui tradisi ini tentunya dapat membangun civic virtue masyarakat terlebih pada masa pandemi COVID-19.

Article Details

How to Cite
[1]
E. Jubaedah and E. Malihah, “MEMBANGUN CIVIC VIRTUE MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI TRADISI BEAS PERELEK DI KABUPATEN PURWAKARTA”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 3, pp. 13-19, Jul. 2021.
Section
Artikel

References

Aliawati, M. (2018). Konsep Pembangunan Kebudayaan: Studi Pemikiran Bupati Dedi Mulyadi dalam Aspek Spiritualitasnya di Purwakarta pada Masa Jabatan 2013-2018 (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Arif, D. B. (2017). Pengembangan Kebajikan Kewargaan (Civic Virtue) dalam Masyarakat Multikultural Indonesia: Peran Pendidikan Kewarganegaraan. Journal Civics & Social Studies, 1(1).
Azwar, I. (2014). Pengaruh Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pengembangan Sikap Patriotisme. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 1 (2), hlm 1-24.
Barr, & Shermis. (1978). The Nature Of The Social Studies. Palm spring: An ETS Publication.
Bintarto (1980). Gotong Royong Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Yogyakarta. PT. Bina Ilmu Surabaya.
Bintarto (1980). Gotong Royong Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Yogyakarta. PT. Bina Ilmu Surabaya.
Budimansyah, (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Internasional: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Widya Aksara Press.
Center for Civic Education/CCE. (1998). We The People: Project Citizen, Teacher’s Guide. Calabasas: CCE.
Dewi, I. T. (2017). Nilai Kearifan Lokal Pada Peraturan Bupati Purwakarta No. 70. A Tahun 2015 Tentang Desa Berbudaya Dalam Mengembangkan Civic Culture Masyarakat (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Handoko. (2020). Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Irfan, M. (2017). Metamorfosis gotong royong dalam pandangan konstruksi sosial. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 1-10.
Kalidjernih. (2010). Kamus Study Kewarganegaraan, Perspektif Sosiologikal dan Political. Bandung:Widya Aksara.
Karmaji. (2006). Pranata Ekonomi, dalam J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (Ed), Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Pranada Media: Jakarta.
Kusnadi. (2006). Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Bandung: Humaniora Utama Press.
Lubis & Husaini. (1987). Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu Sosial.
Mestika Z. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Mubarak, Z. (2010). Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Ditinjau Dari Proses Pengembangan Kapasitas Pada Program PNPM Mandiri Perkotaan Di Desa Sastrodirjan Kabupaten Pekalongan. Penulisan Tesis. Program Studi Magister Teknik Pemberdayaan Wilayah dan Kota. UNDIP: Semarang.
Nazir. (2013). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nirmala, Siska. (2019). Perelek Mengubah Wajah Purwakarta. Tersedia: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01310228/index.html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2021 pukul 07.00 WIB.
Organ, D.W. (1988). Organizational Citizenship Behavior: The Good Soldier Syndrome. Lexington, MA: Lexington Books.
Pirac. (2002). Investing in Ourselves;Giving and Fundraising In Indonesia. Phillipine : Asian Development Bank.
Puspita, D. V. (2020). Tradisi Beas Perelek Atau Beras Perelek Sebagai Bentuk Filantropi Modal Sosial Bagi Masyarakat Purwakarta. Daftar Isi, 39.
Quigley & Bahmueller. (1991). Civitas: A Framework for Civic Education. Calabasas: Center for Civic Education.
Rizal, Gustav. (2020). Pandemi COVID-19, Apa Saja Dampak pada Sektor Ketenagakerjaan Indonesia?. Berita Online. Tersedia: https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-COVID-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all. Diakses pada tanggal 25 Mei 2021 pukul 12.02 WIB.
Rusnandar, N. (2016). Beas Perelek: Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Purwakarta. Patanjala, 8(3), 301-316.
Sayidiman, Suryohadiprojo. (2016). Budaya Gotong Royong. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Sekarningrum, (2008). Gerakan Rereongan Sarupi dalam Sistem Sosial Budaya Indonesia: Pranata Sosial Lokal Indonesia. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Setiawan, Danny. (2011). Wajah Desa Kita: Dimensi SDM, Politik, Ekonomi. Bandung: Pusat Kajian Pemberdayaan Desa.
Soetomo. (2006). Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Suharto, Edi. (2009). Membangun Masyarakat Memerdekakan Rakyat. Bandung: PT Rideka Aditama.
Sukmaniar. (2007). Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Program Pengembangan Kecamatan (Ppk) Pasca Tsunami Di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Penulisan Tesis. UNDIP: Semarang.
Syawie, M (2017). Social Mapping Pranata Ekonomi Pada Komunitas Lokal Kawasan Pesisir (Sebuah Studi Di Desa Kuala Lama, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara). Sosiokonsepsia, 15(2), 89-95.
Tamim, I H. (2016). Filantropi dan pembangunan. Jurnal Community Development Volume 1, Nomor, 1.
Winarno.(2014). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Winataputra U.S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Sistemik Pendidikan Demokrasi. Disertasi: Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Winataputra & Budimansyah. (2007). Civic Education Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur KELAS. Bandung: Program Studi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Zubaedi. (2007). Wacana Pembangunan Alternatif: Ragam Perspektif Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.