OPTIMALISASI PERAN KADER POSBINDU DALAM DETEKSI HIPERTENSI DI POSBINDU KEDUNGPOH TENGAH WONOSARI YOGYAKARTA
Main Article Content
Abstract
Kader posbindu merupakan perpanjangan tangan dari petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan pratama. Kader dibentuk untuk menjembatani program kesehatan dari puskesmas kepada warga. Keterampilan yang baik dalam melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat dapat sebagai upaya penapisan terhadap penyakit degeneratif yang terjadi pada lansia. Program ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi pelatihan dengan keterampilan pemeriksaan kesehatan pada kader Posyandu Kedungpoh Tengah. Metode yang digunakan dalam program ini yaitu pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Kader posyandu dikelompokan menjadi dua yaitu kelompok dengan frekuensi pelatihan 1 kali dan 3 kali. Setiap kelompok mendapatkan materi pelatihan yang sama dan kemudian dilakukan pendampingan serta evaluasi di akhir pertemuan. Keterampilan kader dalam melakukan pemeriksaan antropometri dan tekanan darah dievaluasi menggunakan rubrik penilaian. Hasil penilaian kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Fisher’s exact. Hasil program ini menunjukkan bahwa frekuensi pelatihan mempengaruhi keterampilan kader dalam melakukan pemeriksaan antropometri dan tekanan darah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa program pelatihan kader posyandu tidak dapat diberikan secara instan, akan tetapi harus berkelanjutan.
Article Details
References
Bardosono, S., Hildayani, R., Chandra, D. N., Basrowi, R. W., & Wibowo, Y. (2018). The knowledge retention after continuing health education among midwives in Indonesia. Medical Journal of Indonesia, 27(2), 128. https://doi.org/10.13181/mji.v27i2.2413
Calder, B. J., & Tybout, A. M. (2016). What makes a good theory practical? AMS Review, 6(3–4), 116–124. https://doi.org/10.1007/s13162-016-0084-1
Dinkes. (2018). Profil Kesehatan Provinsi DIY.
Eka, Y. C., Kristiawati, K., & Rachmawati, P. D. (2014). The Factors that Influence Health Volunteers’ Behavior in Early Detection of Children Development Puskesmas Babat, Lamongan. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 2(2), 57–66. Retrieved from https://e-journal.unair.ac.id/IJCHN/article/view/11919/6854
Fatmah. (2013). Pengaruh Pelatihan pada Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Teknis Penyuluhan Obesitas dan Hipertensi Kader Posbindu Kota Depok. Makara Seri Kesehatan, 7(2), 49–54.
Hasan, A., Gushendra, R., & Yonantha, F. (2017). The Influence of Prior Knowledge on Students Listening and Reading Comprehension. Indonesian Journal Of English Education, 4(1), 1–15. https://doi.org/10.15408/ijee.v4i1.4744.IJEE
Indarjo, S., Hermawati, B., & Nugraha, E. (2019). Upaya Pelatihan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (posbindu ptm) pada Kader Posyandu Di Desa Kalikayen, Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang. Jurnal Abdimas, 23(2), 134–138.
Kemenkes. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. https://doi.org/1 Desember 2013
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu.
Maryatun, & Indarwati. (2017). Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pengelolaan Posyandu Lansia Aktif Di Desa Jetis Sukoharjo. Warta, 20(1), 55–60. https://doi.org/10.23917/warta.v19i3.4291
Sebo, P., Herrmann, F. R., & Haller, D. M. (2017). Accuracy of anthropometric measurements by general practitioners in overweight and obese patients. BMC Obesity, 4(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s40608-017-0158-0
Sennhenn-Kichner, S., Goerlich, Y., Kirchner, B., & Notbohm, M. (2018). No Title. Eropean Journal OF Dental Education, 22(1), e42–e47.
Seravalle, G., & Grassi, G. (2017). Obesity and hypertension. Pharmacological Research, 122, 1–7. https://doi.org/10.1016/j.phrs.2017.05.013