PENGARUH BELLY DANCE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

Main Article Content

Novita Sari Batubara Nanda Masraini Daulay Nur Aliyah Rangkuti

Abstract

Kecemasan ibu hamil muncul disebabkan oleh rasa takut dan salah satu rasa takut yang paling banyak dialami oleh ibu hamil adalah rasa cemas dan takut dalam menghadapi persalinan. Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi gangguan psikologis adalah dengan menari. Belly dance adalah gerakan tarian yang banyak menggunakan otot-otot perut, pinggang, punggung, pinggul, dan kaki, terutama paha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari belly dance untuk mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasy experiment) pre-posttest without control group. Jumlah Sampel penelitian adalah 12 orang ibu hamil primigravida trimester III. Hasil penelitian Berdasarkan uji statistikpaired sample t test diketahui nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara tingkat kecemasan responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Perbedaan rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi sebesar 9,18. Artinya ada pengaruh antara belly dance dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III.

Article Details

How to Cite
[1]
N. Batubara, N. Daulay, and N. Rangkuti, “PENGARUH BELLY DANCE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 8, no. 4, p. 536, Nov. 2020.
Section
Artikel

References

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, M. D. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC.
Bounaventura. 1992. Belly Dancing: the Serpent and the Sphinx. London: Vorago Press.
Dewi, Dkk. 2019. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan pada Ibu Prenatal Trimester III di Rsia Cahaya Bunda. Jurnal Kesehatan Medika Udayana Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019.
Depkes RI, 2011. Profil Kesehatan. 2011
Djoumahna. 2000. Belly Dance in brief. In T. Richards (Ed.), The bellydance book : Rediscovering the oldest dance (pp. 10-13). Concord: Backbeat Press.
Handayani. 2017. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hawari. 2011. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Martini, J., Petzoldt, J., Einsle, F., Beesdo-Baum, K., Höfler, M., & Wittchen, H. U. (2015). Risk factors and course patterns of anxiety and depressive disorders during pregnancy and after delivery: a prospective-longitudinal study. Journal of affective disorders, 175, 385-395.
Moore. 2005. Belly Dance for Pregnancy and Birth. Boston: CNM.
Ranita. 2016. Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester Iii Di Bpm Ranting 3 Kota Semarang.
Safi’i. 2010. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil. Yogyakarta: Power Book.
Sjolstrolm, et.al. (2010). Maternal distress. Jurnal of Advance Nursing.:1365
Waldrop. 2002. The Benefits of Belly Dance As a Prenatal Exercise. Discover Belly Dance Journal.
Waldrop , S. (2002). The Benefits of Belly Dance As a Prenatal Exercise. Discover Belly Dance Journal.
Wanda A, Bidjuni, H, Kallo, V. (2011). Hubungan karateristik ibu hamil trimester iii dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.Magister Kebidanan. Universitas Padjajaran Bandung.