MENJADI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG INKLUSIF (Korelasi Panggilan, Kompetensi dan Mengajar) Guru pendidikan agama Kristen Inklusif

Main Article Content

Jacob Messakh Fredik Melkias Boiliu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis guru pendidikan agama Kristen yang menjadi pendidik yang iklusif dalam mengajar di 50 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur  dan Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner mengenai menjadi guru pendidikan agama Kristen yang inklusif dan jumlah populasi sebanyak 200, sebagai sampel berjumlah 50 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian pengaruhnya sebesar 58,5 persen  dan selebihnya sebesar 41,5 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk penelitian ini. Persamaan regresi linear ganda variabel Self-Identity selaku hamba Tuhan (Y) atas variabel panggilan selaku guru pendidikan agama Kristen (X1), variabel kemampuan mengajar selaku guru pendidikan agama Kristen (X2), dan variabel Kompetensi selaku guru pendidikan agama Kristen (X3), yaitu  Ŷ = 7,667 + 0,272X1 + 0,062X2 + 0,470X3 signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian, hasil analisis menunjukkan guru pendidikan agama Kristen yang inklusif ditentukan oleh variable bebas seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Sikap ekslusifisme penduga ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian yang sejenis karena masih menyisakan 41,5 % variable lain yang tidak dibahas dalam kajian ini.


 

Article Details

How to Cite
[1]
J. Messakh and F. Boiliu, “MENJADI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG INKLUSIF (Korelasi Panggilan, Kompetensi dan Mengajar)”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 1, p. 1, Jan. 2021.
Section
Artikel

References

Boiliu, F. M. (2018). Model Pendidikan yang Cocok dalam Masyarakat Majemuk di Indonesia: Pendidikan Agama yang Inklusif dan Pendidikan Agama yang Multikultural. Prosiding Seminar Nasional “Revitalisasi Indonesia Melalui Identitas Kemajemukan Berdasarkan Pancasila”, Diselenggarakan Oleh Pusat Sudi Lintas Agama Dan Budaya Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia, 178–190. Jakarta: LPPM Universitas Kristen Indonesia.
Clave, D. (1999). Focus On the Bible I Peter. Great Britain: Christian Focus Publication.
Darminto Dongoran, F. M. B. (2020). Pergaulan Teman Sebaya Dalam Pembentukan Konsep Diri Siswa. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 381–388.
Fredik Melkias Boiliu, Kaleb Samalinggai, D. W. S. (2020). Peran Pendidikan Agama Kristen Di Era Digital Sebagai Upaya Mengatasi Penggunaan Gadget Yang Berlebihan Pada Anak Dalam Keluarga Di Era Disrupsi 4.0. Didache, 1(1), 25–38.
Ing, J. L. H. (2016). Menggagas Spiritualitas Sejati Seorang Pemimpin. Jurnal STT CIPANAS, 12(2), 293–294.
Runia, K. (2012). The Renewal of the Church. Evangelical Review of Theology, 36(3), 212.
Santoso, A. A. (2018). Signifikansi Kebenaran Naratif Dalam Iman Kristen. Verbum Christian. Jurnal Teologi Reformed Injili, 5(1), 91.
Smith, J. D. (2015). Sekolah Untuk Semua. Teori dan Implementasi Inklusif. Bandung: Nuansa Cendekia.
Sullivan, E. (1990). Critical Psychology and Pedagogy. New York: Bergin & Garvey Publishers.