STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PELAKU KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN BANTUL

Main Article Content

Rosdiana Sugeha Achmad Nurmandi Suswanta .

Abstract

Artikel ini bertujuan menjelaskan bagaimana strategi pengembangan sumber daya manusia pelaku kepariwisataan di Kabupaten Bantul yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia, Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan software Nvivo12 plus. strategi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam pelaku Pariwisata antara lain bisa kita fokukan pada. Pertama, Peningkatan SDM pelaku Wisata, dengan memberikan tenaga kerja yang bekerja pada Hotel Melati, Pondok Wisata, Restaurant atau Rumah Makan dan usaha jasa lainnya pelatihan, seperti pelatihan; Bimbingan Teknis Guide, Bimbingan Teknis Food Product dan Bimbingan Teknis Room Devision. Kedua, Peningkatan Aparatur Pariwisata, dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan berupa; Diklat Pimpinan Tik II, Diklat Teknis Manajemen Perkantoran, Diklat Teknis Manajemen kearsipan, Diklat Teknis Pariwisata, Diklat Teknis Perizinan, Diklat Bahasa Inggris. Ketiga, Pemberdayan Masyarakat, dengan memberikan Penyuluhan berupa; Penyuluhan dan Bimbingan Kelompok Sadar Wisata. Strategi  Dispar Kabupaten Bantul dalam meningkatkan Kualitas SDM pelaku kepariwisataan tentunya telah berhasil dilaksanakan, melihat dampak dari upaya tersebut menyebabkan Jumlah Kunjungan Wisatawan yang meningkat setiap tahunnya.

Article Details

How to Cite
[1]
R. Sugeha, A. Nurmandi, and S. ., “STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PELAKU KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN BANTUL”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 1, p. 584, Feb. 2021.
Section
Artikel

References

Ariani, D. W. (2003). Manajemen Kualitas: Pendekatan Sisi Kualitatif, Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktoran Jendral Pendidikan Tinggi. Depdiknas.
Anindita, M. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan ke Kolam Renang Boja. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
A.A. Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), hal. 56
Bacal, R, Evaluasi Kinerja Sektor Publik, (Jakarta: Gramedia, 2000), hal. 47
Buku “Diklat Teknis Tingkat Dasar (Bidang Pariwisata; Drs. Sukowinarto,M.SI;2001;2)
Boediono, 1999, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE
Dewi Hanggraeni, Manajemen Sumber daya Manusia, (Jakarta: LPFEUI, 2012), hal. 35
Ekbis.sindonews.com, 2016. Tiga Langkah Prioritas Pemerintah Dongkrak Iklim Pariwisata RI (https://ekbis.sindonews.com/read/1106396/34/tiga-langkah-prioritas-pemerintah-dongkrak-iklim-pariwisata-ri-1462436976) (diakses pada tanggal 7 Oktober 2019 pukul 07.07 WIB)
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kinerja, Teori dan Aplikasinya. Alfabeta Bandung.
Fandy, Tjiptono. 2004. Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Yogyakarta, Andi Offset.
Jones, J. J., dan Walters, D. L. Human Resourse Management in Education (Manajemen SDM dalam Pendidikan), (Yogyakarta: Q-Media, 2009), hal. 41
Kementrian Ekonomi dan Pariwisata Republik Indonesia. 2012.Undang-undang No 10 Tahun 2009. Jakarta:Kemenparekraf RI.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor: IV/MPR/1978 Tentang Garis-Garis Haluan Negara
Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia : Jakarta .
Martiani Husaeni. 1995. Penyusunan Strategi Pelayanan Prima dalam Suatu Perspektif Reengineering dalam Bisnis dan Birokrasi, Jakarta: Erlangga.
Malayu Hasibuan.S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal.7
Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa. Bumi Aksara Jakarta.
Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Pontoh, Otniel. 2010. Indentifikasi dan Analisis Modal Sosial Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Desa Gangga Dua Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Volume VI-3. Manado: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
Sinambela, Lijan Poltak. Dkk. 2011 .Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta:Bumi Aksara
Saefullah, 1999. Konsep dan Metode Pelayanan Umum yang Baik, dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sumedang: Fisip UNPAD.
Sedarmayanti, 2004. Membangun Dan Mengembangkan Kebudayaan Dan Industri Pariwisata. Penerbit Refika Aditama
Sukirno,Sadono, 2006, Ekonomi Pembangunan, Jakarta:Kencana.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), hal. 172
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPFE, 1992), hal. 02
Siagian, S. P, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal.183
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi. Andy: Yogyakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Umar, Riset Sumber Daya Manusia dan Administrasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), hal. 24
W.J.S, Poerwadarminta (1991), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Wahid, Abdul. 2015. Strategi Pengembangan Wisata Nusa Tenggara Barat Menuju Destinasi Utama Wisata Islami. Skripsi.
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisata. Jakarta: PT Perca
Wardiyanto, 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta, Hal 38.
Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta