UPAYA MEMBANGUN KEMAMPUAN LINTAS BUDAYA DAN KETAHANAN PASUKAN PERDAMAIAN SERTA KELUARGANYA

Main Article Content

Rivaldo Noval Putra Santosa Anindita Nur Hidayah Yoga Rosmanto Agus Adriyanto

Abstract

Keterlibatan Indonesia melalui TNI dalam menjaga perdamaian melalui pasukan perdamaian tidak terlepas dari kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Namun, pelibatan pasukan perdamain dalam pelaksanaan tugas kadangkala tidak selalu terwujud dengan baik, di mana dalam pelaksanaan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di beberapa lokasi tidak terlepas dari beberapa tantangan, hambatan, dan kendala yang dihadapi. Sumber tantangan, hambatan, dan kendala tersebut terkadang berawal dari perbedaan budaya. Oleh karena itulah, penting bagi pasukan perdamaian PBB untuk memiliki kemampuan lintas budaya yang baik. Adapun metodedan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi literatur. Kemudian, untuk menganalisis persoalan yang ada di dalam penelitian ini, kami menggunakan beberapa teori yakni teori kecerdasan budaya, teori kemampuan lintas budaya, dan teori ketahanan keluarga militer. Setelah dilakukan analisis, memang diperlukan beberapa program yang mengarah pada peningkatan kemampuan lintas budaya dan ketahanan pasukan perdamaian berserta dengan keluarga. Adapun salah satu program yang dikembangkan Departemen Pertahanan dan Angkatan Laut Amerika Serikat bernama FOCUS bisa jadi satu pilihan. Program FOCUS adalah program latihan yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan keluarga tentara yang mengalami tingkat stres yang tinggi dan juga untuk mencegah masalah yang lebih besar untuk terjadi di masa depan.

Article Details

How to Cite
[1]
R. N. Santosa, A. Hidayah, Y. Rosmanto, and A. Adriyanto, “UPAYA MEMBANGUN KEMAMPUAN LINTAS BUDAYA DAN KETAHANAN PASUKAN PERDAMAIAN SERTA KELUARGANYA”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 2, pp. 473-477, May 2021.
Section
Artikel

References

Ang. (2008). Handbook of Cultural Intelligence: Theory, Measurement, and Applications. USA: M.E Sharpe, Inc.
Anthony. (1974). Anak di keluarganya: Anak-anak dengan Risiko Kejiwaan. New York: Wiley.
Boss. (2001). Family stress management. CA: Sage.
Bungin, B. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.
Chao, M. M.-y. (2001). The quest for multicultural competence: Challenges and lessons learned from clinical and organizational research. Social and Personality Psychology Compass, 263.
Cicchetti, D. &. (2002). Ilmu pencegahan dan intervensi: Kontribusi untuk Teori Perkembangan. Hoboken, 667-671.
Cowan, P. C. (1996). Thinking about risk and resilience in families. NJ: Lawrence Elbarum.
Early. (2003). Cultural Intelligence Individual Interactions Across Cultures. USA: Stanford University Press.
Eksekutif, L. d. (2004). UU RI Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI. Jakarta: Mensesneg.
Hofsted. (1980). Culture's consequences: international differences in work related values. Sage: Beverly Hills.
Kirkman, B. L. (2006). Abad akuarter dari Konsekuensi Ctllture: tinjauan penelitian empiris yang menggabungkan kerangka nilai budaya Hofstede. Jurnal Studi Bisnis Internasional, 285.
Layne, C. W. (2007). Risiko, kerentanan, ketahanan, dan ketahanan: Menuju konseptualisasi, integratif dari adaptasi pasca trauma. New York: Guilford.
Levine, K. d. (2008). The Impact of an Informal Career Development Program on the Resilience of Inner-city Youth. Resilience in Action, 194-203.
Luthar, S. D. (2006). Ketahanan dalam pembangunan: Sebuah sintesis dari Penelitian Selama Lima Dekade. New York: Wilet.
Marzuki, S. (1992). Strategi dan Model Pelatihan. Malang: IKIP Malang.
Nazir. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nulty, P. (2010). Kemampuan beradaptasi dan ketahanan militer keluarga selama reunifikasi: Hasil awal dari studi longitudinal. New York: Guildfold Press.
Patterson, J. &. (1994). Levels of family meaning in family stress theory. Family Process, 287-304.
Peace Operation Training Institute. (2007). The Canadian Force Peace Support Training Center. Kanada: Kingston Press.
Rasilius. (2011). The Military Training Assistance Programme (MTAP): An Instrument of Military Diplomacy. Canadian Military Journal , 63-64.
Saltzman, W. R. (2011). Mekanisme Risiko dan Ketahanan dalam Keluarga Militer: Dasar Teoritis dan Empiris dari Program Peningkatan Ketahanan yang Berfokus pada Keluarga. Clin Child Fam Psychol Rev, 2.
Selmeski, B. R. (2007). Military Cross-Cultural Competence: core concepts and individual development. US Air Force Culture and Language Center, 1-41.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Jakarta: Alfabeta.
William R. Saltzman, P. L. (2011). Mekanisme Risiko dan Ketahanan dalam Keluarga Militer: Dasar Teoritis dan Empiris dari Program Peningkatan Ketahanan yang Berfokus pada Keluarga. Clin Child Fam Psychol, 213-230.