PERSEPSI MAHASISWA TIMOR LESTE MENGENAI PENGGUNAAN BAHASA PORTUGIS DI TIMOR LESTE (Studi kasus pada Organisasi Persatuan Mahasiswa Timor Leste khusnya di Dusun Balfai Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang)

Main Article Content

Patricia Baliana Da Costa Reza Safitri Bambang Dwi Prasetyo

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa Timor Leste mengenai penggunaan bahasa Portugis di Timor Leste. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan informan yang dipilih sebanyak sepuluh (10) orang.Teknik penggumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi sedanggkan, konstruk utama dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa Timor Leste tentang bahasa Portugis dengan indikatornya yaitu bahasa asing, bahasa kolonial dan bahasa pemersatu.Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam pergaulan sehari-hari mahasiswa Timor Leste menggunakan bahasa Tetum Prasa, bahasa Portugis hanya digunakan sekedar membuat gaya bahasa dalam percakapan dan untuk melengkapi bahasa Tetum. Meski bahasa Portugis dijadikan sebagai bahasa nasional, namun mahasiswa Timor Leste mempersepsikan bahasa Portugis sebagai bahasa kolonial. Masyarakat Timor Leste memiliki keinginan tersendiri untuk menentukan identitas masyatrakat Timor Leste yakni menggunakan bahasa Tetum sebagai identitas asli namun, keinginan ini ditekan sehingga dengan pasra masyarakat menerima dan menggunakan bahasa Portugis karena didominasi oleh pemerintah yang berkuasa. Bahasa Tetum yang awalnya adalah Tetum murni terbagi-bagi yang akhirnya menimbulkan pesepsi yang berbeda pula.

Article Details

How to Cite
[1]
P. Da Costa, R. Safitri, and B. Prasetyo, “PERSEPSI MAHASISWA TIMOR LESTE MENGENAI PENGGUNAAN BAHASA PORTUGIS DI TIMOR LESTE (Studi kasus pada Organisasi Persatuan Mahasiswa Timor Leste khusnya di Dusun Balfai Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang)”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 2, pp. 549-555, May 2021.
Section
Artikel

References

-------- Modul Komunikasi Organisasi, Kupang, 20015
Abdul Chaer dan Leonie. Persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang-mempengaruh. Pro Milenio Center Jakarta, 2004
Constitusaun Republika Demokratika de Timor Leste, Gv.TL.2010
Darus AntoniusModul Metode Penelitian Komunikasi. Kupang. 20015
Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Devianty, R. (2017). Bahasa sebagai cermin kebudayaan. Jurnal tarbiyah.
Gregor Neonbasu. Peta Politik dan Dinamika Pembangunan Timor-Timur. Penerbit yanese Mitra Sejati 1997
Harsojo. Pengantar Antropologi Bandung. Bina Cipta.1967
Junaidi. Variasi inovasi leksikal bahasa Melayu Riau kecamatan Merbau. 2016
Koentjaranigrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta :Rineka Cipta. 2015
Onong Uchjana Efendy. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti 2003
Poluakan, M. V., Dikayuana, D., Wibowo, H., & Raharjo, S. T. (2019). Potret Generasi Milenial pada Era Revolusi Industri 4.0. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(2), 187-197.
RulliNasrullah..KomunikasiAntarbudaya di Era BudayaSiber. Jakarta: KencanaPrenada Media Group2012.
Saku Bouk, Hendrikus. Modul Komunikasi Antar Budaya. Kupang, 2011
Sidiq, R. S. S., & Achmad, R. W. W. (2020). Gender aspects in remote indigenous community empowerment program in Indonesia. Journal of Advanced Research in Dynamical and Control Systems, 12(6), 2104–2109. https://doi.org/10.5373/JARDCS/V12I6/S20201172
Sidiq, R. S. S., & Jalil, A. (2021). Virtual World Solidarity: How Social Solidarity is Built on the Crowdfunding Platform Kitabisa. com. Webology, 18(1).
Suranto Aw. Komunikasi Sosial Budaya. Grha ilmu Ruko Jambu sari
Tata Iryanto. Kamus bahasa Indonesia Moderen. Surabaya Penerbit Indah1996
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdikbud RI. Jakarta 1988.
Werner J Severin. Teori Komunikasi. Edisi ke-5 Jakarta Kencana. 2011