TINDAK TUTUR GAYA MENOLAK DALAM MEMPERTAHANKAN BUDAYA MANDAILING
Main Article Content
Abstract
Masalah penelitian ini adalah mendeskripsikan cara mempertahankan budaya Mandailing melalui Film Lilu Karya Askolani Nasution. Teknik analisis pengumpulan data adalah teknik catat teks dari tangan film (transkripsi), menterjemahkan lalu dibukukan. Teknik analisis data adalah mengidentifikasi, mengkategorikan, dan menganalisis pertuturan yang digunakan ke Bahasa Indonesia dari transkripsi film Lilu.Dengan demikian, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut;bentuk campur berupa bentuk kata benda, kata dasar; bentuk kata sifat (adjektiva) dan bentuk kata kerja (verba), bentuk frasa. Fungsi campur kode yang digunakan dalam film Lilu (a) pengulangan, penyisipan kalimat, kutipan dan unsur mengkualifikasi isi pesan; (b) gaya menolak dalam mempertahankan budaya Mandailing pada film Lilu Karya Askolani Nasution. Tuturan bergaya menolak adalah tuturan imperatif permintaan, imperatif bujukan, imperative suruhan, imperative perintah dan imperative desakan. Dalam hal ini banyak tuturan yang tidak sesuai dengan aturan kesantunan dalam imperatif berinteraksi sosial yang sesuai dengan budaya masyarakat Mandailing. Cara mempertahankan budaya Mandailing melalui Film Lilu Karya Askolani Nasution adalah masing-masing tokoh cerita menggunakan bahasa Madailing dalam berkomunkasi sehari pada masyarakat Mandailing.
Article Details
References
Nurhayati., 2015. Pemertahanan Bahasa Pakpak Dairi Di Kabupaten Dairi. Fakultas Ilmu Bahasa. Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.