RANCANG BANGUN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP KONFLIK LAUT NATUNA UTARA

Main Article Content

Dirga Repindo Agustiyan Widodo . Panji Suwarno

Abstract

Dalam suatu tatanan negara yang berdaulat pasti membutuhkan suatu rancangan bangun politik luar negeri dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis. Dalam hal konteks Indonesia, politik luar negeri Indonesia dapat dikategorikan sebagai prinsip bebas dan aktif. Dewasa ini perselisihan antara dua negara besar seperti Amerika dan China semakin memanas dalam diskursus Laut Natuna Utara, ditambah lagi dengan meningkatnya dinamika lingkungan strategis khususnya di kawasan Asia-Pasifik yang secara langsung berdampak pada kebijakan dan politik luar negeri Indonesia. Sehingga dibutuhkan suatu analisis mengenai apa saja dan bagaimana faktor internal maupun eksternal Indonesia dapat mempengaruhi rancang bangun politik luar negeri Indonesia. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kualitatif desktriptif dengan didukung studi literatur. Adapun temuan yang didapat adalah faktor internal yang didapat menggunakan teori politik luar negeri dari Howard Lentner dengan pendekatan Moderately stable determinants yang difokuskan pada pengaruh gaya politik suatu negara dalam hal ini Indonesia terhadap dinamisasi konflik Laut Natuna Utara. Sedangkan rancang bangun politik pada faktor eksternal menggunakan teori politik luar negeri dari Rosenau pada poin systemic source atau sumber sistemik dalam artian lebih mengkaitkan pada pengaruh aliansi berupa kerjasama-kerjasama Internasional melibatkan negara-negara besar. Dalam hal ini Indonesia sangat memanfaatkan kesempatan pertemuan Internasional dalam hal menengahi konflik Laut Natuna Utara.

Article Details

How to Cite
[1]
D. Agustiyan, W. ., and P. Suwarno, “RANCANG BANGUN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP KONFLIK LAUT NATUNA UTARA”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 4, pp. 32-37, Oct. 2021.
Section
Artikel

References

Arifianto, A. (2018). Politik Indonesia Dalam Konflik Laut Cina Selatan Blok Natuna, Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7 Asosiasi Program Pascasarjana
Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Aisyiyah (APPPTMA), ISBN 978-602-50710-6-5 : 15-16.
Connelly, A.L. (2017). Indonesia di Laut Cina Selatan: Berjalan Sendiri. Analisis Lowy Institute : 5.
Fajri, M.B. (2020). Strategi Pertahanan Maritim Indonesia Di Tengah Dinamika Perang Hibrida Kawasan Laut China Selatan. Jurnal Penelitian Politik, 17(1) : 68.
Fajrina, A.N. (2020). Studi Geopolitik Laut China Selatan: Data Dan Analisis Media Sosial (Geopolitical Studies Of The South China Sea: Data And Analysis Of Social Media). Jurnal Kajian Lemhanas RI, 8(2): 131-132.
George, A. L & Bennett, A. (2005). Case studies and theory development in the social sciences. mit Press.
Hendrajit. (2017). Pergeseran Sentral Geopolitik Internasional, dari Heartland ke Asia Pasifik. Jurnal Kajian Lemhanas RI, 5(1) : 33-34.
Hutama, M.D.P. (2019). Intervensi Negara Ketiga Dan Peran Indonesia Bersama ASEAN Pada Penyelesaian Isu Laut Cina Selatan (LCS). Jurnal Dinamika Global, 4(2): 333-338.
Ilmi, N. (2020). Dampak Penamaan Laut Natuna Utara terhadap Hubungan Bilateral Indonesia Tiongkok. Journal Of International Relations, 6(4) : 485.
Lentner, H. (1974). Foreign Policy Analysis: A Comparative and Conceptual Approach, Ohio: Bill and Howell Co.
Mohajan, H. K. (2018). Qualitative research methodology in social sciences and related subjects. Journal of Economic Development, Environment and People, 7(1), 23-48.
Montratama, I. (2016). Rekonstruksi Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Dinamika Lingkungan Strategis Indo-Pasifik Abad Ke-21. Intermestic : Journal of International Studies, 1(1) : 38.
Noventari, W. (2014). Peran Diplomasi Politik Luar Negeri Dan Angkatan Perang Dalam Mewujudkan Stabilitas Nasional, Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 27(2) : 122-123.
Perwinta, A.A.B. (2007). Agenda dan Tantangan Politik Luar Negeri Bebas Aktif : Sebuah Refleksi Teoretis, Jurnal Global, 9(1) : 65-66.
Pratiwi, Y.D. (2017). Posisi Indonesia Dalam Konflik Laut Tiongkok Selatan. Jurnal Lembaga Kerisnet, 2(2) : 42-43.
Rosenau, J.N. Boyd, G and Kenneth W. (1976). Thompson, World Politics: An Introduction. New York: The Free Press.
Situmorang, M. (2015). Orientasi Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia 66 di bawah Pemerintahan Jokowi-JK. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 11(1) : 69.
Toruan, G.R.L. (2020). Peran Strategis Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Laut China Selatan dalam Perspektif Stabilitas Keamanan Regional. Jurnal Keamanan Nasional, 6(1): 121-122.
Umar, H and Naya C.G. (2020). Upaya Pemerintah Indonesia dalam Menghadapi Hegemoni China di Kawasan Laut China Selatan pada Pemerintahan Joko Widodo Tahun 2016 – 2019. Jurnal Ilmu dan Budaya, 41(71) : 8384-8385.
Usman, R. (2017). Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Tiongkok Dalam Sengketa Kepemilikan Laut Cina Selatan Tahun 2012-2016. Jom FISIP, 4(2) : 12-13.
Utomo, H. (2017). Peran Pemerintah Indonesia Dalam Mengelola Konflik Laut China Selatan. Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik, 3(1) : 68-69.
Wahyudi, A.H. (2016). Peran dan Strategi Indonesia bersama ASEAN Dalam Upaya Meredakan Konflik Laut China Selatan. Verity : Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 8(16).
Yahya, T. “Arti Penting ASEAN Outlook on Indo-Pasific bagi Indonesia”. Retrieved From https://kumparan.com/tantowi-yahya/arti-penting-asean-outlook-on-indo-pacific-bagi-indonesia-1sXMNQs9MGy/full. diakses pada 24 Agustus 2021.