EVALUASI PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PASIEN TERHADAP PENYAKIT ISPA BATUK DI APOTEK CAWAN BOGOR

Main Article Content

Echa Aliefia Rida Emelia

Abstract

Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan apabila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan terjadi batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Batuk juga merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Swamedikasi adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu dengan mencari informasi obat yang sesuai dengan penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi pengetahuan swamedikasi pasien terhadap batuk. Penelitian ini menggunakan survey deskriptif dengan pengambilan data secara cross sectional observasionaldengan teknik pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling, proses observasi dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner terstruktur menggunakan Lembar Pengumpul Data (LPD) dan pencatatan kuisioner yang telah diisi oleh pasien, yang berisi 15 pertanyaan dengan pilihan “benar” atau “salah”. Hasil penelitian menunjukan bahwa penetahuan swamedikasi pasien terhadap batuk di Apotek Cawan Bogor memperoleh persentase penilaian 87% dikategorikan baik.

Article Details

How to Cite
[1]
E. Aliefia and R. Emelia, “EVALUASI PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PASIEN TERHADAP PENYAKIT ISPA BATUK DI APOTEK CAWAN BOGOR”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 9, no. 4, pp. 74-76, Oct. 2021.
Section
Artikel

References

Asmoro, Kurnia Pungky. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Pemilihan Obat Pada Swamedikasi Batuk Di Masyarakat Kabupaten Sukaharjo Jawa Tengah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aspuah, Siti, 2013. Kumpulan Kuisioner dan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Medical Book.
Aster Nila S.Si., M. Farm, Apt., dkk., 2015. Farmakologi Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK Kompetensi Farmasi, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
BPOM, 2014. Menuju Swamedikasi Yang Aman, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, InfoPOM-Vol. 15 No.1
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta
Djunarko, Ipang., Hendrawati, Dian. 2011. Swamedikasi Yang Baik Dan Benar. Indonesia: PT. Intan Sejati
Kenti P, S.Si., Apt., dkk., 2015. Undang-Undang Kesehatan Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Khuluqiah, et al. 2016. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Obat Batuk Secara Swamedikasi, Jurnal Farmasi Komunitas. Vol 3. No 2.
Panduan swamedikasi (pengobatan sendiri oleh pasien). Diakses pada 18 September 2021 jam 20:59 dari situs:https://galihendradita.wordpress.com/2019/05/29/panduan-swamedikasi-pengobatan-sendiri-oleh-pasien/
Penandaan kemasan obat berdasarkan golongan obat. Diakses pada 18 september 2021 jam 21:51 dari situs: https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/205/penandaan-kemasan-obat-berdasarkan-golongan-obat/
Stephen. 2013. Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Yogyakarta: D-Medika.
World Health Organization (WHO). 1998. The Role of the Pharmacist in Self-Care and Safe-Medication. Hauge, Netherland: WHO