ORIENTALIS PLUS DI PONDOK PESANTREN NAWESEA YOGYAKARTA (STUDI LITERATUR PEMIKIRAN PROF. YUDIAN WAHYUDI)

Main Article Content

Ahmad Akso Abdur Rouf

Abstract

Artikel ini untuk menjelaskan bahwa bagaimana melakukan pembaharuan pendidikan pesantren menjadi Universitas kelas dunia dan mencetak Orientalis Plus, menurut Yudian Wahyudi. Dengan metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dan paradigma naturalistic.  Menurut Yudian bahwa tujuan mendirikan pesantren dengan nama “NAWESEA” (North America Western Europe and Southeast Asia) adalah ingin mendorong santri-santri yang sudah sarjana khususnya alumni UIN Sunan Kalijaga untuk dapat melanjutkan kuliah di Barat agar menjadi Orientalis Plus. Yakni santri-santri yang bisa memadukan antara Orientalis (umumnya non-muslim) dengan iman.  Jadi orientalis Plus, agar lahir santri-santri yang memenuhi semua persyaratan akademik orientalis, tetapi berhasil menjadi dosen Islamic Studies di Barat. Pada umumnya sarjana-sarjana setelah menyelesaikan kuliahnya mereka mencari kerja atau bekerja untuk memperoleh kehidupan yang mapan dan menjamin kesejahteraannya masa depan, kurang memikirkan bagaiamana kemajuan masyarakat ke depan, hal ini mungkin kurang adanya sosialisasi atau pembinaan dari para senior atau dosen dan menggugah pemikiran mereka untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, lebih-lebih ke negara Barat. Nawesea salah satu solusi untuk mengakomodir dan mendorong agar para lulusan S1 dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dalam strata pendidik

Article Details

How to Cite
[1]
A. Rouf, “ORIENTALIS PLUS DI PONDOK PESANTREN NAWESEA YOGYAKARTA (STUDI LITERATUR PEMIKIRAN PROF. YUDIAN WAHYUDI)”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 10, no. 2, pp. 305-307, Apr. 2022.
Section
Artikel

References

Azyumardi Azra. (1970). Bilik-bilik Pesantren Nurcholis Majid.
Faiz, A. (2019). Program Pembiasaan Berbasis Pendidikan Karakter Di Sekolah. PGSD Universitas Muhammadiyah Cirebon, 5(20). https://doi.org/htps://doi.org/10.32534/jps.v5i2.741
Faiz, A., & Faridah. (2022). PROGRAM GURU PENGGERAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 14(1), 82–88.
Mahmudah, S. (2011). REKONSTRUKSI SYARI ’ AT ISLAM ( Pmikiran Khalil Abdul Karim Tentang Hubungan Syari ’ at Islam Dan Tradisi Lokal ) agama dalam kehidupannya . Sementara itu , menurut hasil dipisahkan antara yang satu dengan lainnya . Agama dan Maha Tinggi , demikian juga m. 45(Ii).
Nurcholis Majid,. (2013). Islam Kemodernan dan keindonesiaan. PT. Mizan Pustaka, Bandung,
Yudian Wahyudi. (2021). Living Qur’an: Studi Kasus atas Majlis Ayat Kursi, Lembaga Ladang Kata.
Yudian Wahyudi. (2022). Perang Diponegoro: Pesantren Nawesea Press: Surabaya