RESOLUSI KONFLIK AGRARIA DALAM PEMBANGUNAN BANDAR UDARATORAJA DI KABUPATEN TANATORAJA

Main Article Content

Muh Aditya Ibrahim Eri Hidayat Halomoan Alexandra

Abstract

Pembangunan Bandar UdaraTorajayang menjadi proyek strategis pariwisata nasional, mendapati adanya masalah dan tuntutan oleh masyarakat. Tulisan ini memuat keterpaduan konflik antara pemerintahdengan masyarakat dan tentunya resolusi konflik yang terimplementasikan. Dalam penulisan ini, penelitian kualitatifialah bentuk penulisan yang digunakan dengan metode wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Latarbelakang konflik ialah kesenjangan antara opini publik dengan kebijakan yang ada. Dinamika konflik juga membahasdengan permasalahan ganti rugi atas lahan/tanah masyarakat yang masuk dalam wilayah pembangunan bandar udara dan tentunya dikarenakan sebagian besar wilayah tersebut merupakan Tanah Tongkonan. Kerumitan dan kompleksitas karena keterlibatan Panitia 9 yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten TanaToraja sebagai pihak yang membantu proses pembangunan bandar udara malah terjaring korupsi. Dinamika konflik mempunyai dampak terhadapperubahanbudaya sosial, intimidasi, sertapenolakan dan perubahan sikap masyarakat. Resolusi konflik dilakukan oleh pihak yang melibatkan pemerintah,dan juga nonpemerintah. Pemerintah kabupaten tentunya berupaya bertindak secara persuasif, dengan melibatkanpihak pemangku adat dalam memediasi pihak yang berkonflik.Kedepannya penulis berharap penelitian ini dapat berkontribusi dalam mendorong pihak manapun untuk menyusun dan membuat strategi penyelesaian konflik argaria dimanapun, terintegrasi serta terkoordinasi sehingga dapat menjadi rujukan pada pembangunan-pembangunansarana dan prasarana umum lainnya.

Article Details

How to Cite
[1]
M. Ibrahim, E. Hidayat, and H. Alexandra, “RESOLUSI KONFLIK AGRARIA DALAM PEMBANGUNAN BANDAR UDARATORAJA DI KABUPATEN TANATORAJA”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 10, no. 2, pp. 185-191, Apr. 2022.
Section
Artikel

References

Abdullah, Suparman. 2018. Makna kearifan lokal To Parenge dalam penyelesaian konflik lahan di Tana Toraja. doi : http://dx.doi.org/10.20473/jsd.v13i2.2018.122-131
Andau, Andau, Nopri. 2021. Pembangunan Bandar Udara Buntu Kunik: Studi Tentang Konflik Sengketa Tanah Di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja. Skripsi Universitas Hasanuddin.
Biringkanae, P, Arland. 2014. Konflik Tanah Tongkonan Pada Pembangunan Bandar Udara Di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/14386
Galtung, Johan. 1996. Peace by Peaceful Means, London: Sage Publication.
Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu abad.
Malik, Ichsan. 2017. Resolusi Konflik: Jembatan Perdamaian. Jakarta: Kompas.
Pakan MSL, Pratiknjo, & Mamosey WE. 2018. Rumah Adat “Tongkonan” Orang Toraja Kabupaten Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan. Holistik Journal of Social and Culturef Social and Culture, XI(22), 1–16.
Pritangguh, Mei. 2019. Resolusi Konflik Agraria Dalam Pembangunan Bandar Udara New Yogyakarta International Airport (Nyia) Di Kulon Progo. Vol 5 No 1 Jurnal Damai dan Resolusi Konflik. Universitas Pertahanan RI.
Pruit, Dean G., dan Jeffrey Z., Rubin. 2004. Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rima , G. 2019. Persepsi masyarakat Toraja pada upacara adat Rambu Solo’ dan implikasinya terhadap kekerabatan masyarakat di Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja. Phinisi Integration Review 2 (2). doi: https://doi.org/10.26858/pir.v2i2.10000