SELF RESILIENSI PEREMPUAN JAWA PADA MASA PANDEMI COVID-19
Main Article Content
Abstract
Perempuan dituntut memiliki resiliensi dalam menghadapi situasi pandemi. Resiliensi akan membuat lebih mudah menghadapi kesulitan yang besar. Mereka akan membangun kembali kehidupannya yang terganggu dengan cara baru yang sesuai dengan diri mereka. Mereka juga berusaha mengembangkan kekuatan baru dalam dirinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk memahami self resiliensi perempuan Jawa pada masa Pandemi Covid-19 dari sudut pandang pengalaman individu. Subyek penelitian adalah dua perempuan jawa yang berada pada tahap dewasa awal dan dewasa madya. Self Resiliensi perempuan Jawa dilandasi semboyan yang berasal dari nilai kebijaksanaan Jawa “Sak Madyo” dan “Menang Tanpa Aji”. Pemilihan semboyan ini berdasarkan kajian dan pengalaman pribadi. Pelaksanaan semboyan menjadi konsisten ketika didukung pelaksanaan ibadah sesuai ajaran Islam yang dianut serta aktif dalam komunitas yang melakukan kegiatan agama. Tingkat perkembangan kurang berimplikasi pada self resiliensi perempuan Jawa. Kemampuan kontemplasi dan memegang disiplin dalam menerapkan nilai kebijaksanaan yang diyakini merupakan hal yang lebih menentukan resiliensi perempuan Jawa .Self resiliensi perempuan Jawa diperlukan terutama untuk menghadapi permasalahan ekonomi dan keluarga. Perempuan Jawa yang disiplin menerapkan nilai yang diyakininya menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam memulihkan kondisi ekonomi dan keluarganya. Pengalaman emosional yang ekstrempada masa pandemi memberikan pemahaman yang lebih baik bagi perempuan Jawa tentang hal apa saja yang harus segera dilakukan untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik.