EKOLEKSIKON BUDAYA KULINER CHINA DAN JEPANG DI KOTA MEDAN

Main Article Content

Alvy Mawaddah Laraiba Nasution

Abstract

Jepang dan China memiliki kemiripan, baik struktur dalam warna kulit, mata yang sipit, tulisan dalam hal ini adalah kanji, dan jenis masakanpun juga memiliki kemiripan. Jika Bakpao ada di China maka di Jepang namanya adalah Manju, ada Siomay atau Dimsum di China maka di Jepang namanya adalah Gyoza dan ada Fuyung hay di China maka di Jepang adalah Okonomiyaki. Ketiga jenis makanan tersebut, memiliki kemiripan juga dalam cara memasak, dan jenis-jenis bahannya juga hampir sama, dan kemungkinan juga berbeda karena di sesuaikan dengan bahan-bahan yang ada di Jepang maupun yang ada di China.  Nama-nama jenis makanan tersebut antara Jepang dan China juga berbeda karena disesuaikan dengan bahasa masing-masing, tetapi makna atau bentuk dari makanan tersebut hampir sama dan ada juga yang sudah dimodifikasi berdasarkan daerah masing-masing.

Article Details

How to Cite
[1]
A. Mawaddah and L. Nasution, “EKOLEKSIKON BUDAYA KULINER CHINA DAN JEPANG DI KOTA MEDAN”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 11, no. 1, pp. 473-476, Jan. 2023.
Section
Artikel

References

Alwasilah, A Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Darheni, Nani. 2010. “Leksikon Aktivitas Mata dalam Toponim di Jawa Barat: Kajian Etnosemantik” dalam Jurnal Linguistik Indonesia, Tahun ke-28, No. 1, Februari 2010, hal. 55-67.
Eggins, Suzanne. 2004. An Introduction to Systemic Functional Linguistics: Second Edition. London: continuum International Publishing Group.
Fairclough, Norman. 2003.Analysing Discourse: Textual Analysis for Social Research. New York: Longman.
Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.