PERAN GEREJA DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA USIA 16-18 TAHUN DI HKBP BUKITTINGGI

Main Article Content

Saut Mangasa Hutauruk Solmeriana Sinaga

Abstract

Mengingat pentingnya pengetahuan PAK dan perkembangan psikologi atau kejiwaan dalam menangani kenakalan remaja usia 16-18, maka pelayan remaja usia 16-18 tahun di HKBP Bukittinggi perlu banyak belajar dengan mengikuti pelatihan, seminar dan bimbingan konseling, agar diberikan kemampuan untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Selain itu pembina remaja usia 16-18 tahun perlu mengadakan pendekatan yang lebih kepada remaja usia 16-18 tahun agar lebih memahami setiap permasalahan remaja usia 16-18 tahun di HKBP Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk (1). Menganalisis kenakalan remaja usia 16-18 tahun di HKBP Bukittinggi. (2). Menganalisis cara menangani kenakalan remaja usia 16-18 tahun di HKBP Bukittinggi ditinjau dari perspektif PAK. (3). Menganalisis cara menangani kenakalan remaja usia 16-18 tahun di HKBP Bukittinggi ditinjau dari perspektif psikologi. Penelitian ini dilakukan di HKBP Bukittinggi pada bulan Oktober 2020 sampai bulan Juli 2021. Populasi dari penelitian ini adalah remaja usia 16-18 tahun. Terdapat 80 remaja usia 16-18 tahun diambil dari 5 perwakilan remaja dengan kriteria dan 1 orang Gembala/pimpinan, 1 orang Diakones, 1 orang ketua Dewan Koinonia, 1 Paniroi Remaja yang dianggap informan.  Penentuan sampel ini berdasarkan tujuan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara kepada pembina remaja dan 5 remaja usia 16-18 tahun. Hasil penelitian menujukkan bahwa menangani kenakalan remaja usia 16-18 tahun belum efektif karena banyak tugas dan fungsi pembina remaja belum dilaksanakan sebagaimana semestinya. Terlebih lagi sumberdaya yang berkompeten dalam memahami pendidikan Agama Kristen dan perkembangan psikologi atau kejiwaan pada remaja usia 16-18 tahun sangat minim pengetahuan tersebut dikalangan pembina remaja usia 16-18 tahun. Sehingga setiap pembina remaja tidak maksimal dalam menangani kenakalan remaja usia 16-18 tahun di HKBP Bukittinggi.

Article Details

How to Cite
[1]
S. Hutauruk and S. Sinaga, “PERAN GEREJA DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA USIA 16-18 TAHUN DI HKBP BUKITTINGGI”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 11, no. 3, pp. 6-16, Aug. 2023.
Section
Artikel

References

Anjaswarni, R. (2019). Deteksi Dini Potensi Kenakalan Remaja (Juvenile Deliquency) Dan Solusi. Zifatama Jawara.
B.Elizabeth, H. (2002). Psikologi Perkembanan. Erlangga.
Betakore, Y., Wulansari, E., & Boiliu, F. melkias. (2022). Student Spirituality Formation through Christian Religious Education. Proceedings of the 6th Batusangkar International Conference, BIC 2021, 11-12 October, 2021, Batusangkar-West Sumatra, Indonesia.
Boiliu, F. M. (2020a). Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga Di Era Digital. Te Deum: Junal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan, 10(1), 107–119.
Boiliu, F. M. (2020b). Pendidikan Agama Kristen Yang Antipatif Dan Hoaks Di Era Digital: Tinjauan Literatur Review. Gema Wiralodra, 11(1), 166.
Boiliu, F. M., Harefa, D., S, D. L., Lahagu, A., & Sinaga, S. (2021). Kajian Penyalahgunaan Narkoba dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial Budaya, 10(2), 243–256.
Boiliu, F. M., Purba, B. M. M., S, D. L., Lahagu, A., & Harefa, D. (2022). Anticipatory Christian Education in the Family in Era 4.0. Atlantis Press Proceedings of the International Conference on Theology, Humanities, and Christian Education (ICONTHCE 2021), 1–5.
Boiliu, F. M., & Sinaga, S. (2021). Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Terhadap Pertumbuhan Iman Pemuda Gereja Huria Kristen Di Masa Pandemi Covid-19. Media Komunikasi FPIPS, 20(2), 161–172.
Bomba, Y. D. (2020). Implementasi Pemuridan Gereja Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja. Jafri Jurnal, 13(1).
CS, N., & Boiliu, F. M. (2021). Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Dalam Menangani Peserta Didik Yang Bermasalah Di Sekolah. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 1038–1049.
Farida, & Nugrahani. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Fredik Melkias Boiliu, M. M. P. (2020). Peran Pendidikan Agama Kristen Di Gereja Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Jemaat Di Era Digital. Junal Pengabdian Tribakti, 2(1), 118–132.
Fredik Melkias Boiliu, M. P. (2020). Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga di Era Digital terhadap Pembentukan Spiritualitas dan Moralitas Anak. IMMANUEL Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 1(2), 76–91.
Gunarsa D Singgih, & Yulia. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (. BPK-Gunung Mulia.
Heng, P. H. (2018). Perilaku Delinkuensi: Pergaulan Anak Remaja ditinjau dari Pola Asuh Orangtua. ANDI.
Homrighausen. (2012a). Pendidikan Agama Kristen. BPK-Gunung Mulia.
Homrighausen. (2012b). Pendidikan Agama Kristen. BPK-Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (2015). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Suatu Pendekatan Sepanjang rentang Kehidupan (5th ed.). PENERBIT ERLANGGA.
Indrawan, I. (2015). Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Deepublish.
Joseph, P. D. J., & Boiliu, F. M. (2021). Pendidikan Agama Kristen dalam Penggunaan Teknologi pada Anak. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 2037–2045.
Kaparang, O. M. (2013). Analisa gaya hidup remaja dalam mengimitasi budaya pop Korea melalui televisi. Acta Diurna Komunikasi, 2, 10–11.
Kartono, K. (2014). Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Rajagrafindo Rosada.
Kurniadi, T. (2016). “Tinjauan Teologis Paedagogis Korelasi Pendidikan Agama Kristen (PAK) Gereja dan Keluarga dan Relevansinya Bagi Pelayanan Gereja Masa Kini.” Manna Rafflesia, 1, 71–72.
Matheus, J., & Selfina, E. (2015). Peran Pembina Remaja Bagi perkembangan perilaku remaja di Gereja Kemah Injil Indonesia Tanjung Selor Kalimantan Utara. Jurnal Jaffray, 1, 4–6.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya.
Munthe, A. P. (2015). Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan: Sebuah Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat Scholaria. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 2(1), 5.
Nainggolan, J. M. (2009). Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk. Bina Media Informasi.
Qolbiyyah, S. (2017). Kenakalan Remaja (Analisis Tentang Faktor Penyebab Dan‎ Solusinya Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam)‎. Jurnal Studi Keagamaan, Sosial Dan Budaya, 1, 7.
Riyono, B. (2011). Pentingnya Psikologi Spiritual Untuk Pengembangan Kepemimpinan Bermoral. Buletin Psikologi, 1(1), 1–16.
Rohmah, N. (2020). Psikologi Agama. Jakad Media Publishing.
Sahlan, A. K. (2018). Mendidik Perspektif Psikologi. Deepublish Publisher.
Saifillah, M. S., & Sukatin. (2020). Psikologi Perkembangan. Budi Utama.
Sejati, S. (2019). Perkembangan Spiritual Remaja dalam Prspektif Ahli. Jurnal Hawa, 4(1), 94.
Setiawani, M. G. (2000). Kerja Sama antara Keluarga dan Gereja. Kalam Hidup.
Sinaga, S. (2019). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) Untuk Kelompok Disabilitas. Jurnal Regula Fidei, 4(1), 687–705.
Sriyanto, B., & Sihite, T. S. H. (2019). Peran Gereja Dalam Pembinaan Kerohanian Remaja Di Gereja Pantekosta Di Indonesia Kota Palangka Raya. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 2, 104–104.
Susabda, Y. B. (2018). Konseling Pastoral. BPK-Gunung Mulia.
Syaid, M. N. (2019). Penyimpangan Sosial dan Pencegahannya. Alprin.
Syifaunnufush, A. D. (2017). Kecenderungan kenakalan remaja ditinjau dari kekuatan karakter dan persepsi komunikasi empatik orangtua. Jurnal Psikologi Integratif, 1, 50.
Umami, I. (2019). Psikologi Remaja. Press Yogyakarta.
Yudrik, J. (2011). Psikologi Perkembangan. Kencana.