KONSELING KOGNITIF PERILAKU DALAM MENURUNKAN KECEMASAN AKADEMIK PADA MAHASISWA DENGAN SINDROM IMPOSTOR

Main Article Content

Chozina Nauvalia Herdina Indrijati

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknik konseling kognitif perilaku atau Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam menurunkan kecemasan akademik pada mahasiswa dengan sindrom impostor. Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal untuk menguji perbedaan perilaku partisipan sebelum dan setelah pemberian intervensi menggunakan teknik konseling tersebut. Partisipan merupakan seorang mahasiswa yang sedang menjalani studi keprofesian dokter gigi dan telah memenuhi gejala dari kecemasan akademik. Adapun gejala yang ditimbulkan karena adanya sindrom impostor seperti rasa ketidakberdayaan berdaya atas prestasi yang dimiliki sehingga menimbulkan respon fisiologis, melakukan dialog maladaptif, dan selalu memiliki pemikiran yang negatif atas dirinya. Melalui penggunaan skala kecemasan akademik oleh Utama (2015) dengan reliabilitas sebesar 0,86 menunjukkan bahwa partisipan mengalami kecemasan akademik yang berada pada kategori tinggi. Namun setelah diberikan intervensi melalui teknik konseling kognitif perilaku yang terdiri dari tujuh sesi, kecemasan akademik mengalami penurunan dan berada pada kategori sedang. Selain itu, kondisi dari partisipan juga mengalami perubahan seperti memiliki belief yang lebih positif. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik konseling kognitif perilaku efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan akademik yang disebabkan oleh sindrom impostor pada mahasiswa. 

Article Details

How to Cite
[1]
C. Nauvalia and H. Indrijati, “KONSELING KOGNITIF PERILAKU DALAM MENURUNKAN KECEMASAN AKADEMIK PADA MAHASISWA DENGAN SINDROM IMPOSTOR”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 11, no. 3, pp. 216-222, Sep. 2023.
Section
Artikel

References

Abida, L., Eva, N., & Farida, I. A. (2021). Efektivitas Terapi Kognitif Perilaku Terhadap Kecemasa Akademik Mahasiswa pada Tugas Akhir. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper untuk Ilmuwan, Konsultan dan Praktisi (Senikopa). 10 Juli 2021.
Ati, E. S., Kurniawati, Y., & Nurwanti, R. (2015). Peran Impostor Syndrome dalam Menjelaskan Kecemasan Akademis pada Mahasiswa Baru. Jurnal Mediapsi, 1(1): 1-9.
Beck, J. S. (2021). Third Edition Cognitive Behavior Therapy Basics and Beyond. New York: The Guilford Press.
Bravata, D. M., Watts, S.A., Keefer, A.L. Madhusudhan, D. K., Taylor, K.T., Clark, C.M., Hagg, H., K. (2019). Prevalence, Predictors, and Treatment of Impostor Syndrome: A Systematic Review. Journal of General Internal Medicine, 1252-1275
Corey, G (2009). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy Eight Edition. USA: Thomson Higher Education.
Demak, I. P. K., & Suherman. (2016). Hubungan umur, jenis kelamin mahasiswa, dan pendapatan orang tua dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa pendidikan sarjana program studi pendidikan dokter FKIK Universitas Tadulako. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 3(1): 23-32.
Hooda, M., & Saini, A. (2017). Academic Anxiety: An Overview. Journal of Education and Applied Social, 8(3): 807-810.
Kennerly, H., Kirk, J., & Westbrook, D. (2017). An Introduction to Cognitive Behavior Therapy Skills & Applications. London: SAGE Publications Ltd.
Kifli, I., Sunawan, & Jafar, M. (2019). Cognitive Behavior Group Counseling to Reduce Academic Anxiety. Jurnal Bimbingan Konseling. 8(2): 119-124.
Kumar, S., & Jagancinski, C. (2006). Imposters have goals too: the impostor phenomenon and its relationship to achievement goal theory. Journal of Personality and Individual Differences, 40: 147-157.
Mahato, B., & Jangir, S. (2012). A study on Academic Anxiety among Adolescents of Minicoy Island. International Journal of Science and Research (IJSR), 1(3).
Ottens, A. J. (1991). Coping with Academic Anxiety. New York: Roshen Publishing Group.
Purswell, K. E., & Ray, D., C. (2014). Research with Small Samples: Considerations for Single Case and Randomized Small Group Experimental Designs. Counseling Outcome Research and Evaluation, 5(2): 116-126).
Ramadhan, A. F., Sukohar, A., & Saftarina, F. (2019). Perbedaan Derajat Kecemasan antara Mahasiswa Tahap Akademik Tingkat Awal dengan Tingkat Akhir di Fakultas Kedokteran. Medula, 9(1): 78-82.
Ryan, K., & Filene, J. (2012). Selecting Appropriate Single Case Designs for Evaluating MIECHV Funden Home Visiting Programs. Single Case Design Brief, March, 1-9.
Situmorang, D. (2018). Academic Anxiety sebagai Distorsi Kognitif Terhadap Skripsi: Penerapan Konseling Cognitive Behavior Therapy dengan Musik. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice & Research, 2(2): 100-114.
Utama, C. (2015). Gambaran Kecemasan Akademik Mahasiswa Kuliah di Dua Fakultas di Medan. Universitas Sumatera Utara: Medan.