IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN KERAPU BEBEK DI LABORATORIUM PENGUJI KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG
Main Article Content
Abstract
Kerapu bebek adalah jenis ikan yang hidup di perairan berkarang sehingga sering dikenal sebagai ikan karang (coral reef fish). Kerapu bebek (Cromileptes altives) merupakan ikan hias sewaktu masih berukuran benih, setelah dewasa menjadi ikan konsumsi. Terdapat beberapa jenis ikan Kerapu yang dibudidayakan di Indonesia, salah satunya yang paling diminati adalah ikan kerapu bebek (Cromileptes altives). Ikan kerapu bebek merupakan jenis ikan yang memiliki harga jual paling tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu pengumpulan data primer dengan pengamatan langsung dan identifikasi ektoprasit pada ikan kerapu bebek (Cromileptes altives) di laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan serta wawancara dan data sekunder di peroleh dari Balai Budidaya Perikanan Laut Lampung. Hasil penelitian ini adalah di temukan jenis parasit pada ikan kerapu bebek (Cromileptes altives) yaitu parasit Benedenia sp dan Uronema marinum. Rata-rata parameter air pada ikan kerapu bebek (Cromileptes altives) yaitu suhu 29,9oC, salinitas 35 ppt, pH 7,78 dan DO 0,4 (mg/l).
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ahmad A.2009. Estimasi Daya Dukung Terumbu Karang Berdasarkan Biomasa Ikan Kerapu. IPB. Bogor.
Ahmad A. 2009. Estimasi Daya Dukung Terumbu Karang Berdasarkan Biomasa IkanKerapu bebek di Perairan Sulamadaha, Maluku Utara (Suatu Pendekatan Pengelolaan Ekologis). Tesis Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Akbar, S; Marsoedi; Soemarmo dan E. Kusnendar. 2012. Pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan kerapu bebek (pada fase pendederan di keramba jaring apung (KJA). Jurnal Teknologi Pangan.1(2): 93-101.
Aprilia, T. 2008. Aplikasi Pengkayaan Rotifera dengan Asam Amino Bebas untuk Larva Kerapu Bebek Cromileptes altives. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor,Bogor, 49 hlm.
Aslianti, T. dan A. Priyono. 2005. Respon Awal Larva Kerapu Lumpur, Epinepheluscoioides terhadap Pakan Buatan. Jurnal Aquacultura Indonesiana.
Basyarie, A. 2001. Teknologi Pembesaran Ikan Kerapu bebek Cromileptes altives Dalam Teknologi Budidaya Laut dan Pengembangan Sea Farming di Indonesia. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Japan Internasional Cooperation Agency BBL, 2004. Pembenihan Ikan Kerapu. Departemen Kelautan dan Perimanan. Ditjen. Perikanan Budidaya. Balai Budidaya Laut Lampung. Seri Budidaya Laut No. 13.106 hal.62
Koumoundouros, G., P. Divanach, and M.Kentouri. 2001. The effect ofrearingconditions on developmentof saddleback syndrome andcaudal fin deformities inDentexdentex (L). Aquaculture,200:285-304. Langkosono. 2007. Budidaya Ikan Kerapu (Serranidae) pada Keramba Jaring Apung(KJA). Biosfera.24(2): 90
Manda, R, Pulungan, Windarti. 2011. Biologi Perikanan. Universitas Riau, Pekanbaru.
Abdulgani. 2012. Aspek Reproduksi Ikan Kerapu bebek Cromileptes altives. di Perairan Glondonggede Tuban. Jurnal Sains dan Seni ITS.
Melianawati, R., N. W. W. Astuti, dan B. Slamet. 2012. Pola Pertumbuhan Larva Ikan Kerapu Raja Sunu (Plectropoma laevis LACEPEDE, 1801) dan Tingkat Konsumsinya terhadap Zooplankton Rotifer (Brachionus plicatilis). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis.
Muchari., A. Supriatna., R. Purb., T. Ahmad dan Kohno. 1991. Pemeliharaan larva kerapu bebek Cromileptes altives.. Bull. Pen.Perikanan, Special Edition 2 :43-52.Murtidjo,B.A.2002.BudidayaKerapudalamTambak Kanisius. Yogyakarta. Nontji, A. 2007. Laut Indonesia. Cetakan kelima (Edisi Revisi). Penerbit Djambatan. Jakarta.
Rihadi, D.J. 2010. Pengaruh Jenis Dan Waktu Pemberian Pakan Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Kerapu bebek Cromileptes altives. Dalam Keramba Jarring Apung Di Balai Besar PengembanganBudidaya Laut Lampung.Jurnal Akuatika
Resmiyati Purba,Waspada, Mustahal & Susanti Diani.1993. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Kerapu bebek Cromileptes altives. Umur Sampai 35 hari Dengan Padat Tebar Berbeda. J. Penelitian Budidaya Pantai 9(5):12-17Rimmer M. A., McBride S. dan K.C. Will. 2004. Advances in Grouper Aquaculture.
Rusyani E., Anindiastuti dan A. Hermawan. 2004. Keberhasilan Kultur Massal sp.Sebagai Pakan Larva Kerapu Sunu dan Napoleon Budidaya Laut
Setiadi,E. 2006. Kanibalisme Pada Yuwana Ikan Kerapu bebek Cromileptes altives. Dalam Kondisi Pemeliharaan Secara Terkontrol.JurnalRiset Akuakultur, Vol. Simanjuntak A. L. D. 2010. Pengaruh Pakan Buatan Terhadap Kinerja Hasil ReproduksiInduk Kerapu Tikus Cromileptes altives. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Soemarjati W., Muslim A. B. Susiana R. dan Cahyo S. 2015. Bisnis dan Budidaya Kerapu. Penebar Swadaya. Jakarta.Sudaryatma, P. E., A. T.
Sudradjat, A. 2015. Budidaya 26 Komuditas Laut Unggulan. Penebar Swadaya: Jakarta.Sugama K., B. Tridjoko., S. Ismi., E. setiadi dan S. Kawahara. 2001.Petunjuk Teknis Produksi Benih Ikan Kerapu Balai Besar Riset Budidaya Laut Gondol JICA.Bali.
Sugama, K; M.A. Rimmer; S. Ismi; I. Koesharyani; K. Suwirya;N.A Girl dan V.R.Alava. 2013. Pengelolaan Pembenihan Kerapu Tikus (Cromileptes altives.). Australian Center for International Agricultural Research.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta. Bandung.Suyanto, Bagon dan Sutinah. 2005 Metode Penelitian Sosial Kencana. Jakarta.