ANALISIS NILAI BUDAYA FANIKA ERA-ERA MBÖWÖ DI PESTA PERNIKAHAN ADAT NIAS
Main Article Content
Abstract
Pernikahan adat Nias melalui berbagai rangkaian adat yang harus dilaksanakan, salah satunya adalah Fanika Era-era Mböwö. Pelaksanaan Fanika Era-era Mböwö tidaklah sembarang pelaksanaannya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan serta ada amanat yang perlu disampaikan kepada pengantin laki-laki. Pesta pernikahan adat Nias sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur masyarakat Nias. Maka peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Fanika Era-era Mböwö, makna penggunaan daun kelapa serta makna tuturan keturunan yang wajib dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ononamolo I Lot yang beradat Laraga. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Peneliti menganalisis data dengan teknik kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai budaya Fanika Era- era Mböwö di Pesta Pernikahan Adat Nias terdiri atas 6 (enam) yaitu : 1(satu) nilai religius, 6 (enam) nilai moral, satu (1) nilai sosial, empat (4) nilai tanggungjawab, satu (1) nilai estetika, dan satu (1) nilai filosofis. Dari nilai-nilai ini terurai semua hal yang menjadi tanggungjawab dan amanat yang perlu dilaksanakan mempelai laki-laki dan tidak boleh dilanggar.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Agustina, N. (2017). Mengukur Kualitas Layanan Sistem Informasi Akademik pada SMP Uswatun Hasanah Jakarta. Paradigma, 19(1), 61–68.
Bawamenewi, A., & Riana. (2023). Meningkatkan Nilai-nilai Etika dalam Pedagogi Bahasa : Pelajaran dari Gowe Tugalaoyo ( Batu Penghakiman ) di Desa Siwawo. 2.
Fiantika, F. R., & Dkk. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Global Eksekutif Teknologi.
Gulo, I. T. K., & Telaumbanua, T. (2021). Böwö Wangowalu: Perlukah Ditransformasi? SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora Dan Kebudayaan, 14(2), 78–86. https://doi.org/10.36588/sundermann.v14i2.64
Harefa, B., & Bawamenewi, A. (2023). Analisis Nilai-Nilai Budaya Dalam Famotu Ono Nihalo (Nasihat Kepada Pengantin Perempuan) Di Pesta Pernikahan Adat Nias Di Kota Gunungsitoli. Primary Education Journal (Pej), 3(2), 173–180.
Hura, N., & Firdaus, M. (2022). Makna Simbolik Tradisi Fanika Era-Era Mbowo dalam Acara Adat Pernikahan Etnik Nias Di Pulau Nias Pendahuluan Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya , etnis , suku dan ras dan terdapat kurang lebih 389 suku bangsa yang memil. 1, 165–174.
Mariana, D. (2020). Tahapan Fanika Era-Era Mböwo Pada Upacara Falöwa Nias Selatan : Analisis Wacana Kritis. Jurnal Bahasa, 9, 1–13.
Sari, M. S., & Zefri, M. (2019). Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan, dan Pengalaman Pegawai Negeri Sipil Beserta Kelompok Masyarakat (Pokmas) Terhadap Kualitas Pengelola Dana Kelurahan Di Lingkungan Kecamatan Langkapura. Jurnal Ekonomi, 21(3), 311.
Sumarto. (2019). 49-Article Text-224-1-10-20190709. Budaya, Pemahaman Dan Penerapannya:“Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan Dan Teknologi", 1(2), 1–16.
Windiani, & Farida Nurul. (2016). Menggunakan Metode Etmografi dalam Penelitian Sosial. Dimensi, 9(2), 87–92.
Zebua, B., & dkk. (2019). Fondrako Di Kota Gunungsitoli.