REKONSTRUKSI BUDAYA DAN MODAL SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PEDESAAN

Main Article Content

Agung Adi Ni Nyoman Rahmawai Ervantia Restulita L. Sigai Winawati Winawati

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran rekonstruksi budaya dan modal sosial dalam pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan, dengan fokus pada masyarakat pasca relokasi pemukiman di Desa Lawang Kajang, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas. Keunikan studi ini terletak pada pendekatannya yang tidak hanya melihat kemiskinan dari dimensi struktural, tetapi juga menelusuri bagaimana nilai budaya dan jaringan sosial direkonstruksi secara aktif oleh warga sebagai respons terhadap perubahan spasial dan sosial. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana transformasi nilai, praktik sosial, dan partisipasi kolektif berkontribusi terhadap proses keluar dari kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemiskinan bersifat multidimensi dan terkait erat dengan keterisolasian geografis serta ketimpangan akses; (2) rekonstruksi budaya, termasuk transformasi ritual adat dan perubahan peran Perempuan, mampu menciptakan ruang sosial baru yang lebih inklusif; dan (3) modal sosial dalam bentuk gotong royong, kepercayaan, dan solidaritas lintas agama menjadi fondasi pembangunan sosial pasca relokasi. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan studi kemiskinan dan pembangunan berbasis masyarakat, dengan menawarkan model integratif antara pendekatan struktural dan kultural. Selain itu, menegaskan bahwa reproduksi identitas sosial tidak bersifat statis, tetapi dinegosiasikan melalui krisis, adaptasi, dan partisipasi kolektif. Dengan demikian, kajian ini juga mendorong perumusan ulang kebijakan pengentasan kemiskinan agar lebih kontekstual, inklusif, dan berakar pada kekuatan sosial-budaya masyarakat lokal.

Article Details

How to Cite
[1]
A. Adi, N. N. Rahmawai, E. Restulita L. Sigai, and W. Winawati, “REKONSTRUKSI BUDAYA DAN MODAL SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PEDESAAN”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 13, no. 3, pp. 367-373, Sep. 2025.
Section
Artikel

References

Abdullah, I. (2002). Tantangan Pembangunan Ekonomi dan Transformasi Sosial: Suatu Pendekatan Budaya. Humaniora, XIV(3), 260–270.
Dercon, S. (2009). Rural poverty: Old challenges in new contexts. World Bank Research Observer, 24(1), 1–28. https://doi.org/10.1093/wbro/lkp003
Edwin, F., Najoan, H., & Kimbal, A. (2019). Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Relokasi Penduduk Daerah Aliran Sugai (DAS) Tikala Pasca Banjir 2014 di Kota Manado. Eksekutif: Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan, 3(3), 1–11.
Effendi, T. N. (2013). Budaya Gotong Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1), 1–18.
Fauzi, R. (2015). Analisis Kemiskinan Petani di Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Universitas Jember.
Geerzt, C. (1979). Involusi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Bhratara K.A.
Hall, S. (1991). Cultural Identity and Diaspora. In Jana Evanz Braziel & Anita Mannur (Eds.), Teorizing Diaspora: a Reader (pp. 234–246). Blackwell.
Hall, S. (1996). Introduction: Who Needs “Identity”? In S. Hall & P. du Gay (Eds.), Questions of cultural identity (pp. 1–17). SAGE Publications. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://pages.mtu.edu/~jdslack/readings/CSReadings/Hall_Who_Needs_Identity.pdf
Hardinandar, F. (2019). Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) DETERMINAN KEMISKINAN (STUDI KASUS 29 KOTA/KABUPATEN DI PROVINSI PAPUA) DETERMINANTS OF POVERTY (CASE STUDY 29 CITIES / DISTRICT IN PAPUA PROVINCE). Riset Ekonomi Pembangunan, 4(1). http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP
Meert, H. (2000). Rural community life and the importance of reciprocal survival strategies. Sociologia Ruralis, 40(3), 319–338. https://doi.org/10.1111/1467-9523.00151
Murdiyana, O. :, & Mulyana, D. (2017). ANALISIS KEBIJAKAN PENGENTASAN KEMISKINAN DI INDONESIA (Vol. 10, Issue 1). www.bps.go.id,
Putnam, R. D. (1995). Bowling Alone: America’s Declining Social Capital. Journal of Democracy, 6(1), 65–78. https://doi.org/10.1353/JOD.1995.0002
Rahmawati, N. N., Restulita, E. L. S., Adi, A., & Winawati. (2024). Strategi dan Implikasi Pengentasan Kemiskinan Di Desa Lawang Kajang Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas (Telaah Dimensi Struktural Dan Kultural).
Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmoderen (Saut Pasaribu, dkk). Pustaka Pelajar.
Ritzer, G. (2013). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Alimandan Terj. (7th ed.). PT. RajaGrafindo Persada.
Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2004). Teori Sosiologi Modern. Kreasi Wacana.
Romadlon, B. W. (2021). Analisis Pemikiran Mubyarto: pengentasan Kemiskinan [Universitas Islam Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35823
Santosa, A. (n.d.). WARISAN PEMIKIRAN MUBYARTO: SEBUAH PENGANTAR. Retrieved July 5, 2025, from https://psp.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/247/2021/09/Warisan-Pemikiran-Mubyarto.pdf
Siisiäinen, M. (2000). Two Concepts of Social Capital: Bourdieu vs. Putnam. 1–26. https://converis.jyu.fi/converis/portal/detail/Publication/20652721?auxfun=&lang=en_GB
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Suryawati, C. (2005). Memahami Kemiskinan secara Multidimensional. JMPK, 8(3), 121–129.
Suyanto, B. (2001). Kemiskinan dan Pemberdayaan masyarakat Miskin. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 14(4), 25–42.
Sztompka, P. (2004). Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada Media.
Ubur, H. (2011). Upaya Penanggulangan Kemiskinan melalui Pendekatan Proses 9Studi kasus masyarakat Wudi Nusa tenggara Timur). Aspirasi : Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 209–224. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/download/443/340