KEPEMIMPINAN REFLEKTIF SEBAGAI INOVASI SOSIAL DESA: ANALISIS AUTOETNOGRAFIS DENGAN KERANGKA AGIL DAN MODAL SOSIAL
Main Article Content
Abstract
Kepemimpinan desa di Indonesia sering direduksi sebagai perpanjangan birokrasi, berfokus pada administrasi dan penyerapan dana, sehingga partisipasi warga cenderung formalistik dan inovasi sosial terpinggirkan. Artikel ini bertujuan membangun tipologi enam peran kepemimpinan reflektifdinamisator, fasilitator, motivator, inovator, pelopor, dan stabilisator serta menganalisis keterhubungannya dengan fungsi AGIL Parsons dan dinamika modal sosial. Penelitian menggunakan pendekatan autoetnografi reflektif, bersumber dari pengalaman penulis sebagai Kepala Kampung Labanan Makmur (2017–2023), didukung catatan harian, arsip musyawarah, dokumentasi program, serta diskusi informal dengan warga. Data dianalisis melalui coding tematik yang dipandu kerangka AGIL, modal sosial Putnam, dan pedagogi kritis Freire. Temuan menunjukkan bahwa intervensi kecil namun konsisten-seperti makan siang bersama di kantor desa, pembangunan tenda serbaguna, pelatihan drone, kebijakan bebas retribusi pasca kebakaran, hingga dialog informal saat distribusi bantuan-berhasil mengubah relasi birokratis yang kaku menjadi ekosistem sosial yang partisipatif dan inovatif. Enam peran kepemimpinan reflektif terpetakan ke fungsi AGIL: Adaptation melalui fasilitasi dan inovasi, Goal Attainment melalui kebijakan afirmatif dan peloporan, Integration melalui interaksi informal, dan Latency melalui pemeliharaan norma gotong royong serta pengelolaan konflik. Kepemimpinan reflektif memungkinkan transformasi sosial dari bawah dengan membangun kepercayaan, ruang partisipatif, dan inovasi berbasis komunitas. Tipologi ini menawarkan kerangka analitis dan model praktis yang dapat direplikasi lintas konteks untuk memperkuat tata kelola desa.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ansell, C., & Gash, A. (2018). Collaborative platforms as a governance strategy. Journal of Public Administration Research and Theory, 28(1), 16–32. https://doi.org/10.1093/jopart/mux030
Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Bourdieu, P. (1990). The Logic of Practice. Stanford, CA: Stanford University Press.
Ellis, C., Adams, T. E., & Bochner, A. P. (2011). Autoethnography: An overview. Forum Qualitative Sozialforschung/Forum: Qualitative Social Research, 12(1), 273–290. https://doi.org/10.17169/fqs-12.1.1589
Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. New York, NY: Continuum.
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York, NY: Basic Books.
Giddens, A. (1984). The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Cambridge: Polity Press.
Kabeer, N. (2019). Gender, Labour and Livelihoods. London: Routledge.
Nugroho, H., & Sari, D. (2021). Inovasi sosial dalam pembangunan desa: Studi kasus dana desa di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 25(2), 101–117. https://doi.org/10.22146/jsp.56721
Parsons, T. (1951). The Social System. Glencoe, IL: Free Press.
Putnam, R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. New York, NY: Simon & Schuster.
Rauf, R., & Ramadlan, I. (2022). Village leadership and community empowerment in Indonesia: Between bureaucratic authority and social innovation. International Journal of Rural Management, 18(2), 257–273. https://doi.org/10.1177/09730052221096113
Sen, A. (1999). Development as Freedom. Oxford: Oxford University Press.
Smith, L. T. (2021). Decolonizing Methodologies: Research and Indigenous Peoples (3rd ed.). London: Zed Books.
Supriyanto, E., & Fitriyah, H. (2020). Kepemimpinan kepala desa dalam pengelolaan dana desa: Studi di Jawa Timur. Jurnal Administrasi Publik, 17(2), 145–160.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Yuliani, S., & Dwianto, A. (2023). Autoethnography in Indonesian rural studies: Methodological reflections. Qualitative Research Journal, 23(1), 112–127. https://doi.org/10.1108/QRJ-06-2022-0083