ADAT DAN BUDAYA MANGAN BURANGIR (MAKAN DAUN SIRI) PADA SAAT PESTA ADAT BATAK ANGKOLA TAPANULI SELATAN TAPANULI SELATAN

Main Article Content

Abdi Tanjung Erwin Siregar

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk Mengetahui pengembanagn Ilmu Mananjemen dalam mengkaji sejarah adat dan budaya Mangan Burangir ( Makan Daun Siri) Pada Saat Pesta Adat Batak Angkola di Tapanuli Selatan, selain itu penelitian ini juga bisa memberikan pemahaman dan kesadaran  kepada masyarakat tentang budaya Mangan Burangirdi kalangan masyarakat Batak Angkola, Tapanuli Selatan. Pemahaman terhadap adat budaya ini dapat memberikan dorongan bagi masyarakat untuk tetapmanjaga warisan leluhurnya dan serta identitas dari adat istiadat tersebut. Masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah (1) Pentingnya ilmu manajemen dalam mengkaji sejarah adat dan budaya Batak Angkola di Tapanuli Selatan.(2) Faktor apa saja yang mempertimbangkan mangan Burangir(Makan Daun Siri) pada saat pesta adat Batang Angkola di Tapanuli Selatan. (3) Bagaimana Analisi Mananjemen dalam kajian sejarah adat dan budaya Mangan Burangir ( Makan Daun Siri) Pada Saat Pesta Adat Batak Angkola di Tapanuli Selatan. Interpretasi  atau penarikan kesimpulan pada tahap ini data baik berupa dokumen maupun kesaksian pelaku sejarah yang terpercaya diperoleh untuk disimpulkan, setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka dilakukan penyusunan data dan penyajian data yang diperoleh ditekankan tidak hanya dengan menggunakan cara pemaparan sejarah deskriptif-naratif, tetapi juga menggunakan cara pemaparan analitis-kritis. Dalam tradisi Mangan Burangir di Tapanuli Selatan dikaji secara tradisional, Mangan Burangir merupakan intisari kebudayaan masyarakat Batak yang diwarisi secara turun temurun, tidak hanya sekedar tuntunan bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam kehidupannya, namun juga merupakan tatanan  yang harus ditekuni. (merupakan hukum alam yang maha teratur yang harus diketahui dan disikapi secara bijaksana) untuk menuju kasunyatan serta mencapai kehidupan sejati, bagaimana mereka bertingkah laku dengan sesama dan bagaimana menyadari hakekatnya sebagai manusia serta bagaimana dapat berhubungan dengan sesama.

Article Details

How to Cite
[1]
A. Tanjung and E. Siregar, “ADAT DAN BUDAYA MANGAN BURANGIR (MAKAN DAUN SIRI) PADA SAAT PESTA ADAT BATAK ANGKOLA TAPANULI SELATAN TAPANULI SELATAN”, JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, vol. 7, no. 3, p. 228, Jul. 2019.
Section
Artikel

References

Athoillah, Anton. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia
Dayakisni, Tri. 2008. PsikologiLintasBudaya. Malang. UMM. Press
DarwisRanidar. 2008. HukumAdat. Bandung: LaboratoriumPKn-FPIPS UniversitasPendidikan Indonesia
Felly, Usman, danAsihMenanti. 2008. Teori-TeoriSosialBudaya. Jakarta: proyek Pembinaan dan Peningkatan Suatu Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Depdikbud
Fayol, Henry.(2010),Manajemen Public Relations Jakarta: PT. Elex Media
George R. Terry (2005), Principles of Management, Alexander Hamilton Institute, New York.
Koentjaraningrat. 2004. Manusiadan Kebudayaan di Indonesia.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Roatiyati, Ani. 1995. FungsiUpacaraBudayaonal: Bagi Masyarakat Pendukungnya Masa Kini ,Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah Yogyakarta
Tyson, Shaun & Tony Jackson.2001.“The Essence of Organizational Behaviour (Perilaku Organisasi)”.Terjemahan:DeddyJacobus&DwiPrabantini. Yogyakarta,:Andibekerjasama Pearson Education Asia Pte. Ltd.
Winardi. 2003. “Teori Organisasi dan Pengorganisasi”. Jakarta, PT RajaGrafindoPersada.
Roatiyati, Ani. 1995. Fungsi Upacara Budayaonal: Bagi Masyarakat Pendukungnya Masa Kini, Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah Yogyakarta
ST. Tinggi Barani. 2008. Surat Tumbaga Holing. Medan: CV Sinar
Prudentia. 2010. Antologi Prosa Rakyat Melayu Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa