KHAZANAH EKOLEKSIKON TENTANG GOWIRIO DALAM BAHASA NIAS UTARA DIALEK TENGAH

  • Kalvintinus Ndruru Universitas Nias Raya

Abstract

Kekayaan ekoleksikon akan suatu tradisi, kebudayaan, adat istiadat merupakan satu hal penting yang harus
terus digali dan dipelihara. Penelitian ini bertujuan untuk menggali khazanah ekoleksikon tentang Gowirio dalam
bahasa Nias Utara dialek tengah, dan untuk mendeskripsikan praksis sosial akan setiap ekoleksikon yang ada.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh dengan
melakukan wawancara untuk memperoleh ekoleksikon tentang Gowirio. Metode analisis data menggunakan deskrispi
kualitatif yaitu dengan mengumpulkan semua data, kemudian mengklasifikasikan data, disajikan dalam bentuk tabel
kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 85 ekoleksikon tentang Gowirio dalam
bahasa Nias Utara dialek tengah; terdiri atas 43 nomina, 27 verba dan 15 adjektiva. Adapun praksis sosial yang
terdapat dalam ekoleksikon tersebut terdiri atas dimensi ideologikal yang mencakup kepercayaan, dan dimensi
sosiologikal yang mencakup kesederhanaan dan menjaga kekerabatan antar anggota sosial kemasyarakatan.Jadi,
dapat disimpulkan bahwa khazanah ekoleksikon tentang Gowirio dalam bahasa Nias Utara dialek tengah sangatlah
beragam dan variatif. Ekoleksikon dan ekologi ini pun perlu digali lagi serta dipertahankan keberadaannya supaya
tidak hilang di tengah perkembangan peradaban masyarakat Nias yang begitu pesat.Berdasarkan hal tersebut,
hendaknya masyarakat Nias lebih berpartisipasi aktif dalam memelihara dan menjaga ekologi dan ekoleksikonnya
supaya generasi berikutnya tidaklah hanya mendengar cerita namun tetap melihat eksistensinya.Kemudian, penelitian
berikutnya juga dapat dilakukan di berbagai kekayaan tradisi, kebudayaan, adat istiadat yang ada di pulau Nias yang
dapat dikaji dari sudut pandang ekolinguistik.

References

Brown, L. (2001). A Grammar of Nias Selatan.University of Sydney, Sidney.
Bundsgaard, Jeppe.,dan Sune Steffensen. 2000. The Dialectics of Ecological Morphology – or the Morphology of
Dialectics. Dalam Anna Vibek Lindo dan Jeppe Bundsgaard (eds.) Dialectal Ecolinguistics: Three Essays for
the Symposium 30 Years of Language and Ecology in Graz. December 2000. University of Odense
Desiani. 2016. Leksikon, Ungkapan Metaforis, danMitos Kebambuan Guyub Tutur BahasaBali Dalam Masyarakat
DesaPenglipuran, Bangli, Bali: KajianEkolinguistik. Denpasar: UniversitasWarmadewa
Haugen, Einar. 1972. The Ecology of Language. Stanford: Stanford University Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia.Jakarta: Nusa Indah.
Mbete, Aron Meko. 2001. Ilmu Bahasa,Lingkungan Bahasa dan BahasaLingkungan: Bahan Matrikulasi
BagiMahasiswa Program MagisterLinguistik. Denpasar: ProgramPascasarjana UNUD.
Odum. Eugene P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi.Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.
Polili, A. W., Sinar, T. S., Widayati, D., & Adisahputra, A. (2018). The Status of Nias Language. Journal of Arts
and Humanities, 7(1), 8
Published
2022-11-04
How to Cite
Ndruru, K. (2022, November 4). KHAZANAH EKOLEKSIKON TENTANG GOWIRIO DALAM BAHASA NIAS UTARA DIALEK TENGAH. JURNAL MathEdu (Mathematic Education Journal), 5(3), 215-224. Retrieved from https://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/4924