Analisis kemampuan penalaran matematis siswa di SMP Negeri 3 Padangsidimpuan
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Padangsidimpuan. Adapun indikator kemampuan penalaran matematis yang diukur meliputi menyajikan pernyataan matematika melalui lisan, tulisan, gambar atau diagram(|1), melakukan manipulasi matematika(|2), menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi(|3), menarik kesimpulan(|4). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes kemampuan penalaran matematis siswa dan instrument wawancara terhadap guru dan siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 orang siswa dari kelas VIII-6 dan 9 orang dari kelas VIII-7, subyek ini dipilih berdasarkan pengkategorian pada nilai matematika pada saat ujian sebelumnya, mulai dari yang tertinggi, sedang, dan terendah. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh subyek di kelas VIII-6 adalah 48.3 dan di kelas VIII-7 adalah 45.7berada pada kategori kurang. Pada kelas VIII-6 untuk kategori tertinggi indikator yang perlu ditingkatkan yaitu menyajikan matematika secara lisan, tulisan gambar atau diagram dan juga menarik kesimpulan. Sedangkan untuk kategori sedang/menengah indikator yang perlu ditingkatkan adalah menyajikan matematika secara lisan, tulisan, gambar atau diagram,melakukan manipulasi matematika dan menarik kesimpulan. Pada kategori terendah indikator yang perlu ditingkatkan adalah semua indikator kemampuan penalaran. Pada kelas VIII-7, untuk kategori tertinggi indikator yang perlu dtingkatkan adalah melakukan manupulasi matematika dan menarik kesimpulan. Pada kategori sedang/menengah indikator yang perlu ditingkatkan adalah menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tulisan, gambar atau diagram dan melakukan manipulasi matematika. Pada kategori terendah indikator yang perlu ditingkatkan adalah indikator pertama yaitu menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tulisan, gambar atau diagram.
References
Arnis, Artati. 2020. Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Head Together NHT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa pada Materi Teks Analytical Exposition Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 14 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2015-2016. Journal Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Volume 5. Nomor 1 Tahun 2020:1411-3570.
Burais, Listika., Ikhsan M., dan Duskri M. 2016. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Model Disconery Learning. Jurnal Didaktik Matematika. Volume 3. Nomor 1 Tahun 2016; 2355-4185.
Prawironegoro, Darsono. 2010. Filsafaat Ilmu. Kajian Tentang Pengetahuan Yang Disusun Secara Sistematis Dan Sistemik Dalam Membangun Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Nusantara Consulting.
Rambe, Nelli., Ardiana Nunik, dan Harahap, Muhammad Syahril. 2020. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Model Problem Posing di SMP Swasta Tapian Nauli. Jurnal Mathedu. Volume 3. Nomor 2 Tahun 2020; 2621-9832.
Rejeki, Endang Sri. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA Negeri 1 Sibabangun. Jurnal Mathedu. Volume 1. Nomor 2 Tahun 2018; 2621-9832.
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Cv.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.